Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Partai Islam Dinilai Belum Bisa Menjadi Kekuatan Penentu, Pangi: Terbukti dari 1955 Hingga Sekarang

Pangi Syarwi Chaniago menilai bahwa partai Islam dari 1955 hingga saat ini belum bisa menjadi kekuatan penentu.

Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Partai Islam Dinilai Belum Bisa Menjadi Kekuatan Penentu, Pangi: Terbukti dari 1955 Hingga Sekarang
Dok. Pribadi
Partai Islam Dinilai Belum Bisa Menjadi Kekuatan Penentu, Pangi: Terbukti dari 1955 Hingga Sekarang 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Analis Politik Sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago menilai bahwa partai Islam dari 1955 hingga saat ini belum bisa menjadi kekuatan penentu.

Adapun hal itu disampaikannya pada diskusi bertajuk Peluang Partai Politik Islam pada Pemilu 2024,  diselenggarakan Fakultas Ilmu Sosial Politik, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Jumat (16/6/2023).

"Karena memang selama ini partai politik Islam tidak menjadi kekuatan penentu tidak menjadi determinan. Dahulu di era Soekarno pernah juga ditantang ketika merumuskan antara negara agama dengan Pancasila.  Soekarno setahu saya pernah mengatakan 'Kalau kita mau menjadi negara Islam, buktikan dahulu, apakah kekuatan partai Islam bisa memenangkan Pemilu 1955,'" kata Pangi.

Pangi melanjutkan dan terbukti pada Pemilu 1955. Bahwa Partai Islam, tidak muncul sebagai kekuatan yang cukup dominan, tidak menjadi partai penentu.

"Sehingga Soekarno mengatakan bahwa Islam memang mayoritas, Partai Islam memang banyak, tapi mohon maaf Partai Islam yang tidak muncul sebagai kekuatan yang cukup dominan atau penentu," sambungnya.

Sehingga Soekarno waktu itu kata Pangi, tetap dengan Partai Nasional Indonesia sebagai partai pemenang pemilu dan akhirnya Indonesia menjadi negara Pancasila.

Baca juga: Anis Matta: Hanya Mewakili Kelompok, Partai Islam Sulit Menangi Pertarungan Politik

"Ini menunjukkan dari 1955 sampai sejauh ini memang Partai Islam, belum muncul sebagai kekuatan yang cukup dominan atau menjadi penentu," tegasnya.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas