Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mendagri Tito Minta Pemerintah Daerah Pantau Harga Barang dan Jasa Jelang Idul Adha

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengimbau pemerintah mewaspadai perubahan pola permintaan (demand) barang dan jasa jelang Hari Raya Idul Adha.

Penulis: Toni Bramantoro
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Mendagri Tito Minta Pemerintah Daerah Pantau Harga Barang dan Jasa Jelang Idul Adha
Dokumentasi Kemendagri
Mendagri Muhammad Tito Karnavian dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah di Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP) Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Senin (19/6/2023). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengimbau pemerintah mewaspadai perubahan pola permintaan (demand) barang dan jasa jelang Hari Raya Idul Adha.

Ia meminta pemerintah daerah (pemda) memantau harga barang dan jasa di wilayah masing-masing.

"Kita akan menghadapi hari besar, sebentar lagi Idul Adha tanggal 28 atau 29 Juni, 9 atau 10 hari lagi. Ini pasti akan mengubah pola permintaan, demand, sehingga juga akan dapat mengubah keadaan harga barang dan jasa," ungkap Tito Karnavian saat Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah yang berlangsung secara hybrid dari Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP) Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Senin (19/6/2023).

Dikatakan Tito Karnavian, semua pihak harus dapat mengantisipasi lonjakan harga, terutama hari-hari besar seperti hari raya Idul Adha, sehingga tetap menjaga stabilitas harga-harga dan juga jasa.

Tito Karnavian menjelaskan, berdasarkan data Kementerian Pertanian (Kementan) saat ini jumlah ketersediaan hewan kurban baik sapi maupun kambing secara keseluruhan mencapai 2,7 juta ekor. Sedangkan jumlah hewan kurban yang diperlukan hanya sekitar 1,7 juta ekor. Dengan demikian, dapat disimpulkan stok hewan kurban untuk perayaan Iduladha tahun ini mengalami surplus.

"Jadi, prinsipnya cukup cuma permasalahannya ketersebarannya yang kita tidak tahu, mungkin ada daerah-daerah yang mungkin minus, mungkin, tidak semua sama kadang-kadang secara nasional," jelasnya.

Karena itu, Mendagri Tito menekankan kepada pemerintah daerah (Pemda) agar memperhatikan dan menghitung jumlah hewan kurban yang dibutuhkan saat perayaan Iduladha berlangsung.

Berita Rekomendasi

"Mungkin menjadi perhatian rekan- rekan kepala daerah untuk menghitung jumlah sapi, kerbau, kambing, domba. Dinas pertanian terutama, ini di tiap-tiap kabupaten kota dan provinsi, berapa kebutuhannya dan berapa yang tersedia," tuturnya.

Untuk masalah pendistribusian hewan kurban, Mendagri mengimbau agar dibangun kerja sama yang baik antar daerah dan pengusaha ternak. Hal ini sebagai upaya agar nantinya tercipta jalur pendistribusian hewan ternak dengan benar.

"Sehingga nanti bisa mendorong kerja sama antardaerah memberitahu pengusaha peternak untuk mengambil dari daerah-daerah yang surplus ke daerah yang defisit," ungkapnya.

Di lain sisi, Tito Karnavian meminta Pemda mewaspadai penyakit mulut dan kuku (PMK) yang dapat menyerang hewan kurban.

"Intinya bahwa untuk Idul Adha ini kita perlu mengatensi hewan kurban yang berpenyakit, karena masih ada penyakit mulut dan kuku di 17 provinsi yang belum sembuh itu adalah sebesar 20.029 ekor, jadi jangan sampai nanti jadi kurban kemudian bermasalah," katanya.

Tito Karnavian juga mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk lebih jeli dan berhati-hati dalam melihat kesehatan hewan kurban yang ingin disembelih.

"Penyakit kulit ini yang terjadi di Pulau Jawa, ini supaya tidak kemudian menyebar penyakitnya, kalau dijadikan hewan kurban, disatukan dengan yang lain bisa menjadi masalah juga," tegasnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas