Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

SBY soal PK Moeldoko: Yakini Jokowi Tak Tahu-Menahu hingga Percaya MA Masih Jadi Benteng Kebenaran

SBY meyakini Jokowi tidak menahu dan MA masih menjadi benteng keadilan berkaca dari PK Moeldoko terkait kepengurusan Partai Demokrat.

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Sri Juliati
zoom-in SBY soal PK Moeldoko: Yakini Jokowi Tak Tahu-Menahu hingga Percaya MA Masih Jadi Benteng Kebenaran
Istimewa
Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). SBY meyakini Jokowi tidak menahu dan MA masih menjadi benteng keadilan berkaca dari PK Moeldoko terkait kepengurusan Partai Demokrat. 

"Rasa percaya saya kepada MA dan jajaran pengadilan dalam naungannya juga dilatarbelakangi oleh keseluruhan proses pengadilan yang digelar selama ini yang saya nilai kredibel dan adil," tegasnya.

SBY mengaku memperoleh informasi bahwa MA memperoleh tekanan agar PK Moeldoko dimenangkan.

Kendati belum dikonfirmasi kebenarannya, SBY meminta agar MA tidak serta-merta mempercayai adanya tekanan tersebut.

"Memang tidak sedikit informasi yang saya dapatkan, dan saya belum bisa melakukan konfirmasi terhadap kebenaran informasi itu, bahwa katanya ada tekanan terhadap MA untuk memenangkan KSP Moeldoko."

"Jika benar memang ada tekanan dari 'pihak-pihak tertentu atau dari orang kuat' saya berharap MA tidak serta merta mempercayainya," kata SBY.

Mantan Menkopolhukam era pemerintahan Megawati Soekarnoputri ini mengungkapkan alasan untuk mengangkat cerita terkait dengan PK Moeldoko.

Baca juga: AHY Terkait Putusan MA soal PK Moeldoko: Menentukan Nasib Demokrat dan Demokrasi Indonesia

Salah satunya terkait pencatutan nama Jokowi dalam PK Moeldoko yang dilakukan pihak tertentu sehingga memengaruhi putusan MA.

Berita Rekomendasi

Jika pencatutan tidak terbukti, maka SBY jika berada diposisi Jokowi pun tidak akan senang lantaran difitnah dalam PK Moeldoko.

"Mengapa cerita ini saya angkat, saya berharap MA tidak begitu saja percaya kalau ada yang memberikan tekanan kepada MA agar memenangkan Moeldoko dan mengalahkan Partai Demokrat yang resmi dan sah, dengan mengatakan bahwa Presiden Jokowi juga merestuinya."

"Kita tentu tidak ingin Presiden Jokowi difitnah atau dicatut namanya oleh pihak manapun. Dulu, ketika masih memimpin Indonesia, saya juga tidak 'happy' kalau difitnah," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas