Sosok Panda Nababan, Politisi PDIP Sebut Gibran Anak Ingusan, Pernah Bantu Artidjo jadi Hakim Agung
Berikut profil Panda Nababan, politisi senior PDIP yang menyebut Gibran Rakabuming Raka sebagai anak ingusan.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Inilah profil Panda Nababan, politisi senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), yang meyebut Gibran Rakabuming Raka sebagai anak ingusan.
Diketahui sebelumnya, dalam sebuah acara bincang-bicang Panda Nababan mengatakan, putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut dianggap masih belum berpengalaman dalam politik.
Diksi 'anak ingusan' pun dikatakan Panda Nababan.
"Gibran anak ingusan kok, nanti anak itu besar kepala, masih belajar dulu lah. Dia butuh proses seperti bapaknya, panjang", ujar Panda Nababan, dikutip dalam tayangan YouTube Kompas TV.
Gibran pun menanggapi santai pernyataan Panda Nababan tersebut.
Baca juga: Wajar Gibran Disebut Anak Ingusan, Panda Nababan Punya Pengalaman Matang di Dunia Politik
Gibran menerima pernyataan Panda Nababan.
Bahkan Wali Kota Solo itu mengucapkan terima kasih.
"Terima kasih untuk masukannya" dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV.
Ditanya apakah sebaiknya Panda Nababan ke Solo untuk melihat perkembangan Kota Solo, sebelum mengkritiknya, Gibran mengatakan hal itu tidak perlu.
"Minta ke solo? Endak usah kok saya minta-minta gaboleh dong perintah-perintah senior," kata Gibran lagi.
"Pokoknya terima kasih, terutama untuk para senior,"lanjutnya.
Gibran mengaku tak tersinggung atas pernyataan Panda Nababan.
Ayah dari Jan Ethes itu mengakui masih harus banyak belajar.
"Ndak (tidak tersinggung), saya memang perlu banyak belajar, terima kasih," lanjutnya.
Baca juga: Panda Nababan Sebut Gibran Anak Ingusan, Solmet: Gibran Berhasil Majukan Kota Solo
Profil Panda Nababan
Panda Nababan merupakan politikus senior dari PDIP.
Pria yang memiliki nama lengkap Pandapotan Maruli Asi Nababan, ini juga dikenal sebagai seorang aktivis kemanusiaan.
Panda juga merupakan eks wartawan.
Panda pernah bekerja sebagai wartawan di harian umum Warta Harian pada 1969 hingga 1970.
Pernah menjadi Redaktur Harian Umum Sinar Harapan, 1970 hingga 1987.
Panda Nababan juga pernah memperoleh penghargaan jurnalistik Hadiah Adinegoro pada 1976.
Dikutip dari kemendagro.go.id, pengalamannya menjadi seorang wartawan terangkum dalam sebuah buku.
Buku tersebut berjudul Panda Nababan, lahir sebagai petarung: sebuah otobiografi: Buku satu Menunggang Gelombang.
Pria kelahiran Siborong-borong, Tapanuli, Sumatera Utara, 19 Februari 1944 memiliki segudang prestasi dalam politik Indonesia.
Salah satu kisah menarik dalam hidupnya yakni ketika Panda pernah membantu Artidjo Alkostar menjadi Hakim Agung.
Berikut riwayat karier Panda Nababan, mengutip wikipedia:
- Anggota Bamus DPR RI.
- Anggota Fraksi PDIP DPR RI.
- Anggota Fraksi PDIP MPR RI.
- Anggota Komisi II (Hukum dan Dalam Negeri) DPR RI.
- Anggota Sub Komisi Hukum DPR RI.
- Anggota Sub Komisi Otonomi Daerah DPR RI.
- Anggota Sub Komisi Dalam Negeri DPR RI.
- Anggota Sub Komisi Pertanahan DPR RI.
- Anggota Sub Komisi Kepegawaian DPR RI.
- Anggota Komisi III DPR Periode 2009-2014.
- Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan A-125.
- Wartawan Harian Umum Warta Harian, Jakarta, 1969-1970.
- Redaktur Harian Umum Sinar Harapan, Jakarta, 1970-1987.
- Wakil Pemimpin Umum Harian Umum Prioritas, Jakarta, 1987-1988.
- Kepala Litbang Media Indonesia, Jakarta, 1988-1989.
- Wakil Pemimpin Umum Majalah Forum Keadilan, 1990-1999.
- Pemegang Saham Majalah Forum Keadilan, Jakarta, 1990-sekarang.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)