TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto kembali melontarkan pujian pada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Prabowo mengaku merasa nyaman di pemerintahan Jokowi.

"Saya merasa nyaman di pemerintahan Pak Jokowi," kata dia pada jurnalis Najwa Shihab dalam program Mata Najwa, Jumat (30/6/2023).

Bakal capres dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) itu lantas membandingkan gaya perintah Jokowi dengan pimpinan-pimpinannya terdahulu.

Prabowo lantas membeberkan sejumlah kelebihan Jokowi.

Di antaranya tidak terlalu suka berpidato panjang-panjang dan pengarahan yang lama.

Baca juga: Prabowo-Erick Thohir Bisa Jadi Pasangan Ideal untuk Pilpres 2024

"Beliau tidak suka pengarahan yang lama. Singkat dan jelas," ujar Prabowo.

"Anda cocok dengan gaya itu?" tanya Najwa Shihab.

"Ya, saya cocok dengan gaya itu," jawab Prabowo.

Bahkan, Prabowo kerap menjadikan kelebihan Jokowi itu sebagai koreksi dirinya yang terkadang berpidato panjang.

"Malah sekarang, saya yang koreksi diri, karena kadang-kadang saya pidatonya terlalu panjang," tambah Prabowo yang kemudian disambut tepuk tangan penonton.

Dalam wawancara itu, Najwa Shihab sempat menyinggung soal adaptasi Prabowo saat ditunjuk menjadi Menteri Pertahanan.

Sebab, Ketua Umum Partai Gerindra itu berada di luar pemerintah selama kurang lebih 20 tahun.

Prabowo lantas menjawab, penyesuaiannya dari oposisi menjadi bagian pemerintahan dilakukan dalam waktu sebentar.

Hal ini tak lepas dari pendidikan militer yang diterimanya dulu.

"Penyesuaiannya saya kira sebentar karena pendidikan di militer itu cukup membekas."

"Kita harus tepat waktu, harus disiplin, jadi saya cepat menyesuaikan," ujar dia.

Baca juga: Usai Salat Idul Adha, Prabowo Makan Bareng Polantas, PM, dan Wartawan di Bandung Barat

Selain itu, Prabowo juga mengakui Jokowi sebagai guru politiknya saat ini.

Sehingga ia yakin akan memenangi Pilpres 2024.

"Kali ini insyaAllah (menang di Pilpres 2024) karena saya sudah belajar politik. Saya belajar dari Pak Jokowi yang mengalahkan saya."

"Berarti itu guru yang hebat, jadi ya santai saja," sambungnya.

Pujian Prabowo untuk Jokowi

Sebenarnya, ini bukan kali pertama, Prabowo memberikan pujian pada Jokowi.

Saat memberikan sambutan di Hanggar PT Dirgantara Indonesia, Bandung, Prabowo memuji Jokowi sebagai presiden yang selalu membawa kebijakan yang pro rakyat Indonesia.

Dia pun bersaksi program-program Jokowi telah berada di jalan yang benar.

Ia menjelaskan Presiden Jokowi telah melakukan program hilirisasi untuk mencegah Sumber Daya Alam (SDA) Indonesia tidak terus dikeruk pihak luar.

"Presiden kita, pemerintah kita sekarang melaksanakan program hilirisasi, tidak boleh kita ekspor, tidak boleh kita jual bahan mentah, sumber alam tidak boleh kita jual mentah, kita harus oleh di Indonesia," ungkap Prabowo, Kamis (15/6/2023).

Karena itu, eks Danjen Kopassus itu pun bersaksi bahwa Presiden Jokowi telah membawa negara di jalan yang benar.

Dia bilang, strategi Jokowi juga dinilai telah pro rakyat Indonesia.

"Saya bagian dari pemerintah Pak Jokowi, saya di dalem, dulu di luar, dulu rival sekarang anak buah, saya saksi strategi beliau benar dan keputusan beliau selalu pro Indonesia dan pro rakyat Indonesia," ungkapnya.

Lebih lanjut, Prabowo kembali memastikan bahwa Presiden Jokowi sudah berada di jalan yang benar.

Pujian lain yang pernah dilontarkan Prabowo adalah menyebut Jokowi sebagai sebagai sosok pemimpin yang berani ambil keputusan.

Meski keputusan tersebut, kata Prabowo, cenderung melawan tekanan dari berbagai pihak.

Atas keberanian tersebut, ia pun meminta supaya kader Gerindra mengerti akan kepemimpinan Jokowi.

Hal ini disampaikan Prabowo saat berpidato dalam acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-15 Partai Gerindra di Kantor DPP Partai Gerindra, Jakarta Selatan, Senin (6/2/2023).

"Beliau (Jokowi) adalah pemimpin yang bisa ambil keputusan, dan keputusannya berani, kadang-kadang melawan tekanan-tekanan dari mana-mana, dan saya meminta kader Gerindra mengerti itu," kata Prabowo, dikutip dari Kompas.com.

Prabowo mencontohkan kepemimpinan Jokowi yang berani mengambil keputusan.

Misalnya, ketika dunia dihadapi dengan gelombang Covid-19 beberapa tahun lalu.

Saat itu, Jokowi tidak melakukan lockdown total saat WHO dan negara tetangga menekan agar Indonesia melakukan hal tersebut.

Karena itu, ia pun memuji kepemimpinan Jokowi yang berani mengambil keputusan di tengah tekanan dari berbagai pihak.

(Tribunnews.com/Sri Juliati/Yohanes Listyo/Abdi Ryanda) (Kompas.com)