BKKBN Lepas Puluhan Mobil Penerangan untuk Percepatan Penurunan Stunting
BKKBN melepas puluhan mobil penerangan (Mupen) Jawa-Sumatera (Jawara) dan Pelayanan KIE-KB dalam rangka memperingati Hari Keluarga Nasional.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam rangka memperingati Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) Ke-30 Tahun 2023, BKKBN melepas puluhan mobil penerangan (Mupen) Jawa-Sumatera (Jawara) dan Pelayanan KIE-KB.
Kegiatan dilaksanakan di lapangan pakir kantor BKKBN Halim, Jakarta Timur, Senin (3/7/2023).
Diketahui, Mupen adalah unit kendaraan yang biasanya dikirim ke wilayah-wilayah komunal untuk melakukan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) kepada masyarakat melalui pemutaran film dan bersifat mengumpulkan massa berjumlah banyak. Pada era pandemi Covid19, kegiatan mupen sempat dihentikan.
Inspektur Utama BKKBN Ari Dwikora Tono menyebut bahwa kegiatan ini bertujuan untuk percepatan penurunan stunting.
"Ini untuk menyebarluaskan informasi Program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting," katanya di lokasi pelepasan.
Baca juga: BKKBN Mulai Pemutakhiran Data Keluarga Serentak di Seluruh Indonesia
Ia menerangkan, rute mupen akan melewati Banten, Lampung dan berakhir di Palembang.
Nantinya ada sekitar 40 mupen yang bakal berkumpul di Palembang.
"Pada Temu Jawara akan dilaksanakan rangkai kegiatan seperti bakti sosial danpemberian bantuan keluarga berisiko stunting serta ibu hamil beberapa lokasi," jelas Ari.
Baca juga: Kepala BKKBN: Perilaku Hidup Sehat Kunci Cegah Stunting
Ari berharap kegiatan ini dapat langsung menyentuh masyarakat terkait pemanahan bagaimana mencegah stunting.
Kegiatan Mupen diharapkan mensosialisasikan stunting, KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (KB MKJP) dan KB Pasca Persalinan (KB PP) karena tiga hal tersebut saling terkait.
KB PP dan MKJP menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), dan stunting.
Diketahui survei di tahun 2022 angka stunting ada pada angka 20,6 persen.
Diharapkan di tahun 2024 diturun sebesar 14 persen atau menjadi 7,6 persen angka penderita stunting di Indonesia.