Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jokowi Minta Kementerian Pertahanan, Polri, BIN dan Kejaksaan Hati-hati Melakukan Pembelian Barang

Jokowi meminta kementerian dan lembaga untuk hati-hati dalam melakukan pembelian barang, terutama untuk Kemenhan, Polri, BIN, dan Kejaksaan.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Jokowi Minta Kementerian Pertahanan, Polri, BIN dan Kejaksaan Hati-hati Melakukan Pembelian Barang
YouTube Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kementerian dan lembaga untuk hati-hati dalam melakukan pembelian barang. Terutama untuk kementerian atau lembaga yang anggarannya besar seperti Kementerian Pertahanan, Polri, BIN, dan Kejaksaan. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kementerian dan lembaga untuk hati-hati dalam melakukan pembelian barang.

Terutama untuk kementerian atau lembaga yang anggarannya besar seperti Kementerian Pertahanan, Polri, BIN, dan Kejaksaan.

Baca juga: Kepala Bappenas Minta Tambahan Anggaran Rp 300 Miliar, Buat Apa Saja?

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (3/7/2023).

"Karena angkanya saya lihat cukup besar, 29,7 triliun," kata Jokowi.

Anggaran tersebut kata Jokowi lebih besar dibandingkan anggaran untuk jalan Irigasi bendungan yang hanya Rp 23,5 triliun.

Jokowi meminta Kementerian dan Lembaga untuk hati-hati dalam melakukan pembelian barang karena menyangkut biaya perawatan.

Berita Rekomendasi

"Kenapa saya sampaikan ini karena ini berdampak pada pemeliharaan perawatan pasti itu. Dan kelihatan ini pemeliharan di PU Rp 14,9 triliun. Pemeliharan di PU artinya pemeliharan jalan irigasi, sedangkan pemeliharaan kementerian dan lembaga yang saya sampaikan Rp 21,5 triliun, langsung kelihatan ini," tuturnya.

Baca juga: Jokowi Bongkar Anggaran Program di Daerah Banyak Digunakan Untuk Hal-hal Absurd

Jangan sampai kata Presiden barang yang dibeli pemanfaatan tidak maksimal. Sementara, biaya perawatan yang dikeluarkan tinggi.

"Kalau manfaat maksimal tidak apa-apa, tapi kalau tidak maksimal dan biaya pemeliharan naik bisa Rp 21,5 triliun, ini harus coba dilihat lagi secara detail kita harus jaga agar APBN kita tetap sehat," kata Jokowi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas