Mentan Syahrul Yasin Limpo Dorong Petani Perkebunan Tebu Manfaatkan Taksi Alsin
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) melakukan panen tebu di Desa Sidamulya kecamatan Astanajapura, Cirebon, Jawa Barat.
Penulis: Erik S
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Erik Sinaga
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) melakukan panen tebu di Desa Sidamulya kecamatan Astanajapura, Cirebon, Jawa Barat.
Mentan mendorong petani perkebunan tebu memanfaatkan program taksi Alsintan untuk membeli alat mesin perkebunan.
Seusai melakukan kegiatan panen tebu, Mentan bersama rombongan jajaran lingkup Kementan turut meninjau pabrik gula di Sindanglaut, dan melaksanakan penandatanganan MoU.
Mentan SYL sangat mengapresiasi kerjasama antara Direktorat Jenderal Perkebunan dan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) dengan PT Corin Mulia Gemilang dalam menginisiasi model taksi alat mesin perkebunan (TITAN).
"Melalui model TITAN ini diharapkan dapat mengatasi kelangkaan tenaga kerja dan menekan biaya usaha tebu seminimal mungkin," ujar Mentan SYL, Selasa (11/7/2023).
Baca juga: Biotron Masuk Top Finalis Inovasi Pelayanan Publik, Mentan Harap Jadi Solusi Mahalnya Harga Pupuk
Paket TITAN menyediakan alsin mulai dari pengolahan lahan, tanam, budidaya, panen yang dapat diakses oleh petani dan disediakan oleh Pabrik Gula (PG) melalui mekanisme kemitraan.
"Pada kesempatan kali ini, Saya juga sangat mengapresiasi PT PG Rajawali II karena telah mendorong revitalisasi PG Sindanglaut untuk mulai giling pada tahun 2023 yang telah idle sejak 2020," kata Mentan SYL.
Berdasarkan data angka tetap produksi akhir giling diketahui bahwa, produksi gula nasional Tahun 2022 mencapai 2,4 juta ton atau naik 2,1 persen dibandingkan produksi Tahun 2021 yang sebesar 2,35 juta ton.
Produksi tersebut berasal dari produksi giling tebu dalam negeri oleh pabrik gula dan dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan gula konsumsi sebesar 3,2 juta ton, sehingga masih dibutuhkan tambahan produksi untuk swasembada sebesar 850 ribu ton.
"Pengembangan gula tebu dihadapkan berbagai tantangan, salah satunya perlu dioptimalkan kembali khususnya terkait produksi gula tebu, pemanfaatan teknologi, ketersediaan varietas unggul baru yang adaptif di lahan kering, dukungan pengolahan, distabilitas harga, peningkatan kuantitas SDM, keterbatasan lahan tebu dan minimnya investasi terhadap industri gula berbasis tebu, ditambah lagi dengan adanya perubahan iklim. Untuk mengatasi tantangan tersebut," terang Mentan SYL.
Sementara, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Ali Jamil mengatakan, masalah pada budidaya tebu di Indonesia saat ini adalah kekurangan tenaga kerja baik dari penanaman sampai panen.
Alat mesin yang dikembangkan untuk tebu mulai dari pembibitan sampai panen, yaitu alat untuk menanam tebu, bongkar ratoon dan rawat ratoon, alat pengkletek dan alat panen.
"Alsintan tebu dari hulu sampai hilir sudah beres. Tinggal nanti bisa diterapkan sebagaimana taksi alsintan, petani tebu bisa menyewa sesuai kebutuhannya,” jelasnya.