Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Surya Paloh Sebut Semangat Gotong Royong Bangsa Indonesia Telah Berubah Jadi Individualistik

Ketua Umum (Ketum) Partai NasDem Surya Paloh menilai semangat gotong royong bangsa Indonesia telah berubah menjadi individualistik.

Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Surya Paloh Sebut Semangat Gotong Royong Bangsa Indonesia Telah Berubah Jadi Individualistik
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberi pidato politik saat Apel Siaga Perubahan Partai Nasdem di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (16/7/2023). Partai Nasdem menggelar Apel Siaga Perubahan yang dihadiri ribuan kader dengan agenda pidato politik oleh Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan Anies Baswedan selaku bakal capres dari Koalisi Perubahan. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum (Ketum) Partai NasDem Surya Paloh menilai semangat gotong royong bangsa Indonesia telah berubah menjadi individualistik.

Hal tersebut disampaikan Surya Paloh, dalam acara Apel Siaga Perubahan Partai NasDem, di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), di Jakarta, Minggu (16/7/2023).

Surya awalnya menjelaskan, bangsa Indonesia sejatinya merupakan bangsa yang memiliki sifat dan nilai-nilai. Di antaranya, nilai kesopanan, ramah tamah, azas kepantasan, budaya malu, dan gotong royong.

Meski demikian, kata Surya, saat ini hampir sulit untuk menemukan karakter sejati bangsa Indonesia itu.

Menurutnya, semangat gotong royong bangsa Indonesia saat ini telah berubah menjadi sikap individualistik.

"Bangsa kita telah berubah hari ini, dari semangat yang penuh dengan rasa kegotongroyongan dan kebersamaan, semangat kecintaan, berubah menjadi bangsa dengan semangat keakuan individualistik yang menghargai nilai-nilai transaksional materialistik yang serba pragmatis. Dan itulah Indonesia hari ini," kata Surya Paloh, dalam sambutannya, Minggu ini.

Berita Rekomendasi

Ia menyebut, bangsa Indonesia saat ini terjebak dalam pragmatisme dan kemunafikan.

"Kita terjebak dalam pragmatisme. Kita terjebak dari sikap yang penuh dengan keterusterangan menjadi bangsa yang penuh dengan kepura-puraan atau munafik. Dan itulah kita, Indonesia hari ini," ungkapnya.

Oleh karena itu, menurutnya, hal ini yang menjadi dasar pemikirannya untuk melakukan gerakan perubahan.

Baca juga: Surya Paloh Kenang Dukungan NasDem ke Jokowi di 2014, Revolusi Mental jadi Alasan Kecocokan

"Inilah menjadi dasar filosofis pemikiran itulah kenapa kita harus melakukan gerakan perubahan untuk melakukan perubahan yang berarti dan mendasar dalam perjalanan kehidupan kita berbangsa dan bernegara," ucap Surya Paloh.

"Kita sayang pada bangsa ini. Kita sayang kepada para pemimpin yang ada di negeri ini."

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas