Jadi Duta Besar di Norwegia, Teuku Faizasyah Akan Tarik Investor untuk IKN
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri itu akan melanjutkan tugas Dubes RI sebelumnya, Todung Mulya Lubis.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Erik S
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Teuku Faizasyah yang dilantik sebagai Duta Besar (Dubes) RI untuk Norwegia merangkap Islandia oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 26 Juni lalu akan segera melaksanakan tugas barunya.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri itu akan melanjutkan tugas Dubes RI sebelumnya, Todung Mulya Lubis.
Baca juga: Gus Dubes Tunisia Dorong Mahasiswa Indonesia di Timur Tengah dan Afrika Jadi Agen Moderasi Beragama
Salah satunya menarik investor untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).
"Sebenarnya soal Norwegia relatif tidak ada permasalahan dalam konteks hubungan politik. Jadi tugas saya lebih akan berfokus pada kerja sama ekonomi," kata Faizasyah di kantor Kemlu, Jakarta, Kamis (21/7/2023).
Faizasyah mengatakan sudah ada beberapa platform kerja sama antara Indonesia dengan Norwegia yang tengah berjalan, khususnya pada bidang energi, hingga pengelolaan hutan.
Tugasnya saat ini memastikan kerja sama itu berjalan dan menghasilkan sesuatu yang baik bagi Indonesia, dan lebih ditingkatkan lagi ke depannya.
"Kita sudah berada di jalur yang tepat dalam proses transisi energi yang lebih baik dan negara seperti Norwegia memiliki komitmen yang lebih tinggi untuk membantu negara-negara yang ingin menjalani proses transisi tersebut," ujarnya.
Terkait IKN, pria kelahiran Bandung itu menilai juga sudah ada kerja sama yang melangkah kesana.
Misalnya, sudah ada pembahasan terkait dengan Sovereign Wealth Fund (SFW), dimana Norwegia salah satu negara yang memiliki SWF terbesar di dunia.
Baca juga: Dubes RI untuk Singapura: Produk Perhiasan Jadi Unggulan Pasca Kebijakan Hilirisasi Indonesia
"Sebenarnya saya tidak memulai sesuatu yang baru karena Dubes RI untuk Norwegia terdahulu, Pak Todung Mulya Lubis, juga sudah melakukan langkah-langkah ke arah sana," kata Faiza.
"Jadi kalau kita bertugas di satu negara, tentunya kita tidak memulai sesuatu hal yang baru, tapi bagaimana yang sudah berhasil dibangun kita lebih tingkatkan lagi dan fondasi yang sudah ada kita maksimalkan," lanjutnya.