Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ingin Jadi Ketua Umum Golkar, Bahlil Disarankan Ikut Munas di Akhir Tahun 2024

Dave Laksono memastikan tidak ada Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) untuk menggantikan Airlangga Hartarto dari kursi Ketua Umum Partai Golkar.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Ingin Jadi Ketua Umum Golkar, Bahlil Disarankan Ikut Munas di Akhir Tahun 2024
HO
Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers Kebijakan dan Implementasi Hilirisasi sebagai Bentuk Kedaulatan Negara, di Jakarta, Jumat (30/6/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono memastikan tidak ada Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) untuk menggantikan Airlangga Hartarto dari kursi Ketua Umum Partai Golkar.

Hal itu sekaligus menanggapi penegasan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia yang menyatakan siap menjadi ketua umum partai Golkar.

"Tidak ada Munaslub. Silahkan ikut Munas yang akan datang pada penghujung 2024," kata Dave kepada wartawan, Selasa (25/7/2023).

Namun begitu, Dave enggan merinci apakah Bahlil memenuhi syarat menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Hal yang pasti, ketentuan sosok yang maju menjadi orang nomor satu Golkar telah tercantum dalam AD/ART Golkar.

"Silahkan pelajari AD/ART Golkar untuk syarat-syarat maju caketum (calon ketua umum)," pungkasnya.

Baca juga: Isu Munaslub Jelang Pemilu 2024, Golkar: Hanya Hempasan Ombak Kecil

Berita Rekomendasi

Sebelumnya, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menegaskan dirinya siap mencalonkan diri jadi Ketua Umum Golkar.

Asalkan, kata dia, melalui mekanisme resmi partai.

Hal itu disampaikan Bahlil merespon pertanyaan wartawan mengenai Munaslub Golkar dan kesiapannya menjadi Ketum Golkar, usai rapat intern di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, (25/7/2023).

"Saya kan bilang lewat mekanisme partai. jadi lewat mekanisme partai saja," kata Bahlil.

Bahlil mengatakan setiap kader yang merasa bertanggungjawab untuk pengabdian kepada partai, pasti merasa terpanggil untuk menjadi pucuk pimpinan partai.

"Setiap kader yang merasa bertanggungjawab untuk pengabdian kepada partai saya pikir semuanya terpanggil. Tapi lewat mekanisme partai," katanya.

"Ya (siap). Lewat mekanisme partai," imbuhnya.

Bahlil mengatakan dirinya masih menjadi bagian dari Partai Golkar. Hanya saja ia tidak lagi menjabat di struktural partai.

"Saya kan udah bilang dari kemarin. Kalau saya itu kalo kader saya itu dari 2001 sampe 2014 struktural. Selebihnya saya gak lagi struktural. tapi kan saya gak pernah pindah partai," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas