Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Komite Keselamatan Jurnalis Kecam Ancaman Tembak oleh Pengawal Airlangga Hartarto

ancaman dari pengawal Airlangga Hartarto kepada wartawan sebagai tindakan yang menciderai kemerdekaan pers

Penulis: Ashri Fadilla
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Komite Keselamatan Jurnalis Kecam Ancaman Tembak oleh Pengawal Airlangga Hartarto
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan keterangan usai menjalani pemeriksaan di Gedung Bundar, Kejaksaan Agung, Jakarta, Senin (24/7/2023). Airlangga Hartarto menjalani pemeriksaan Kejaksaan Agung selama 12 jam sebagai saksi atas kasus dugaan korupsi pemberian fasilitas ekspor minyak sawit mentah Crude Palm Oil (CPO). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) menilai bahwa ancaman dari pengawal Airlangga Hartarto kepada wartawan sebagai tindakan yang menciderai kemerdekaan pers.

Oleh sebab itu, KKJ mengecam tindakan tersebut.

"Komite Keselamatan Jurnalis menyatakan sikap mengecam ancaman tembak yang disampaikan orang yang diduga pengawal Airlangga terhadap jurnalis yang meliput," kata Koordinator KKJ, Erick Tanjung dalam keterangannya, Rabu (26/7/2023).

Menurutnya, pengancaman terhadap jurnalis seperti itu bisa dijerat Pasal 18 ayat 1 Undang-undang No 40 tahun 1999 tentang Pers. Dalam pasal tersebut, pelaku diancam hukuman 2 tahun penjara atau denda Rp 500 juta.

Selain itu, pelaku juga dapat dijerat Pasal 369 ayat (1) KUHP.

Selain mengecam tindakan tersebut, KKJ juga mendesak agar aparat penegak hukum menindak lanjutinya.

"Mendesak aparat penegak hukum untuk menangkap pelaku dan mengadili hingga ke pengadilan," katanya.

BERITA TERKAIT

KJI pun menegaskan bahwa kerja jurnalis dalam meliput dilindungi Undang-Undang Pers.

Seluruh pihak lun diharapkan dapat menjaga kemerdekaan pers berdasarkan undang-undang tersebut.

"Mengimbau semua pihak, untuk ikut menjaga kebebasan pers dan kebebasan berekspresi di Indonesia," katanya.

Sebagai informasi, ancaman terhadap wartawan ini terlontar usai pemeriksaan Airlangga Hartarto selama 12 jam di Gedung Pidsus Kejaksaan Agung.

Begitu pemeriksaan berakhir sekira pukul 21.00 WIB, dia memberikan sedikit keterangan di lobi Gedung Pidsus.

Tak ada sesi tanya-jawab bagi Airlangga saat itu, sehingga awak media mencoba mengejar untuk melontarkan pertanyaan-pertanyaan.

Belasan pengawal Airlangga pun langsung membentuk blokade saat dia menuju mobilnya, Land Cruiser Hitam bernomor polisi B 2585 SJI.

Namun begitu pintu mobil terbuka dan Airlangga bersiap untuk masuk mobil, para wartawan mendapat ancaman dari pengawal Airlangga.

Di antara pengawalnya, terdengar perintah untuk membuka jalan sembari mengancam akan menembak.

"Woi buka jalan woi! Buka jalan! Gue tembak! Tembak lo," ujar pengawal kepada para wartawan yang berupaya melontarkan pertanyaan kepada Airlangga.

Selain ancaman, ada pula umpatan kasar yang dilontarkan begitu mobil Airlangga keluar dari gerbang Kejaksaan Agung.

Saat itu, mobil pengawal Airlangga, Kijang Innova hitam masih di dalam lingkungan Kejaksaan dan hendak keluar gerbang. Dari sanalah terdengar umpatan kasar.

"Gobl*k lu!"

Mendengar umpatan itu para wartawan tak terima.

Baca juga: Jubir Bantah soal Insiden Pengawal Airlangga Hartarto dengan Jurnalis, Sampaikan Permintaan Maaf

Mereka langsung mengejar mobil pengawal tersebut hingga beberapa meter melewati gerbang Kejaksaan Agung. Namun mobil tersebut melaju kencang dan tak terkejar.

Terkait pengancaman ini, dari pihak Kemenko Perekonomian membantah dan tak mengakuinya.

Menurut pihak Kemenko Perekonomian, tak ada protokoler yang melontarkan ancaman.

Padahal tak ada media yang melaporkan bahwa tindakan itu dilakukan protokoler Kemenko Perekonomian.

Sementara terkait umpatan kasar, pihak Kemenko Perekonomian tak membantah maupun mengakui.

"Pihak Kemenko Perekonomian sudah melakukan klarifikasi dan memastikan bahwa tidak ada Protokoler Kemenko Perekonomian yang mengucapkan kata-kata tembak. Protokoler Kemenko Perekonomian telah memiliki SOP tersendiri dalam melaksanakan pendampingan kepada pimpinan dan dalam menjalankan tugasnya, Protokol Kemenko Perekonomian tidak dibekali dengan senjata," kata Juru Bicara Kemenko Perekenomian, Haryo Limanseto dalam keterangan resmi, Selasa (25/7/2023).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas