Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kemendagri Ungkap Peningkatan Urbanisasi di Forum Master Plan on ASEAN Connectivity

Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri, Safrizal ZA ungkap peningkatan urbanisasi di forum Master Plan on ASEAN Connectivity.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Kemendagri Ungkap Peningkatan Urbanisasi di Forum Master Plan on ASEAN Connectivity
Istimewa
Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri Safrizal ZA dalam forum Master Plan on ASEAN Connectivity (MPAC) 2025 dalam rangka Monitoring, Review, dan Evaluasi (MRE) di Surabaya. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri, Safrizal ZA mengungkapkan beberapa isu dalam forum Master Plan on ASEAN Connectivity (MPAC) 2025 dalam rangka Monitoring, Review, dan Evaluasi (MRE) di Surabaya.

Pada kegiatan tersebut, Safrizal menyampaikan kemajuan perkembangan ASEAN Smart City Network (ASCN).

“Ada dua konteks strategis yang harus dihadapi ASCN, pertama yakni bagaimana menghadapi kuatnya arus urbanisasi yang terus meningkat," ujar Safrizal melalui keterangan tertulis, Kamis (27/7/2023).

"Kedua, terjadi disrupsi digital yang  mempengaruhi semua aspek kehidupan manusia yang merevolusi cara kita hidup, bekerja, dan bermasyarakat," tambah Safrizal.

Safrizal  menyebutkan bahwa pertemuan yang diinisiasi oleh Perwakilan Tetap Republik Indonesia (PTRI) untuk ASEAN penting untuk menjadi instrumen isu dan langkah strategis.

Baca juga: Pengamat: Jadi Solusi Ekonomi, Pertashop Bisa Cegah Urbanisasi

Selain itu, forum ini turut menyukseskan Chairmanship ASCN 2023 oleh Indonesia, baik pada tataran konseptual maupun praktikal.

BERITA REKOMENDASI

“Tujuan utama Smart City adalah untuk meningkatkan kualitas hidup bagi warga melalui pemanfaatan teknologi, melalui skema-skema kerjasama  dalam pengembangan tata kelola kota sehingga dapat mewujudkan pelayanan publik yang responsif, efektif dan efisien. Konektifitas ASCN berada pada kerangka kerja tersebut”  jelas Safrizal.

Sekadar mengingatkan, sambung Safrizal  pada  2018, ada 26 kota percontohan yang masuk nominasi ASCN yang tersebar di seluruh negara anggota Asean.

Kota tersebut, adalah Bandar Seri Begawan dari Brunei Darussalam; Battambang, Phnom Penh dan Siem Reap dari Kamboja; Makassar, Banyuwangi, dan DKI Jakarta dari Indonesia; Luang Prabang dan Vientiane dari Lao PDR; Johor Bahru, Kuala Lumpur, Kota Kinabalu dan Kuching dari Malaysia.

Lalu Nay Pyi Taw, Mandalay dan Yangon dari Myanmar; Kota Cebu, Kota Davao dan Manila dari Filipina; Singapura; Bangkok, Chonburi dan Phuket dari Thailand; Da Nang, Hanoi, dan Kota Ho Chi Minh dari Vietnam.

Baca juga: Cegah Laju Urbanisasi di Indonesia, Mendagri Contohkan Hal yang Terjadi di Jepang dan Korea Selatan

Kini ASCN memiliki 29 kota percontohan  yang  setiap kota  diwakili oleh Chief Smart City Officer (CSCO). Tentunya jumlah ini akan terus berkembang sejalan dengan masifnya pertumbuhan kota-kota dikawasan.

“ASCN memiliki kerangka kerja yang mendorong implementasi inisiatif di  enam bidang fokus pembangunan perkotaan, yaitu kewarganegaraan, kesehatan dan kesejahteraan, keselamatan dan keamanan,  kualitas lingkungan, infrastruktur dan industri dan inovasi,” kata Safrizal.

Sejalan dengan aspek-aspek tersebut, dalam Keketuaan ASCN 2023, Indonesia juga sukses mengadakan rangkaian 4 seri diskusi,  yang diselenggarakan untuk memfasilitasi ASCN Cities dan kota-kota lain di ASEAN.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas