Ayah Bripda Ignatius Tegaskan Tak Ingin Ada Autopsi Ulang: Anak Saya Tertembak Sudah Luka Terdalam
Ayah Bripda Ignatius menegaskan tidak ingin adanya autopsi ulang dilakukan terhadap sang anak. Ia mengaku tertembaknya sang anak sudah menjadi luka.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Ayah Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage, Y Pandi menegaskan tidak ingin adanya autopsi ulang dilakukan terhadap sang anak.
Pandi mengaku tewasnya Bripda Ignatius yang diduga tertembak seniornya saja sudah melukai hati dirinya dan istri.
Bahkan, dirinya mengaku keberatan pula terhadap autopsi pertama yang dilakukan.
"Saya tidak pernah memberi pernyataan untuk diautopsi ulang. Autopsi pertama saya sebenarnya keberatan karena melihat kondisi anak saya seperti itu, itu sudah luka paling mendalam bagi saya dan istri."
"Apalagi nanti kalau autopsi, saya bilang kan, (tubuh) anak saya terus dibongkar penyebab kematiannya itu apa," katanya dalam YouTube metrotvnews seperti dikutip, Jumat (28/7/2023).
Pandi pun sudah meyakini bahwa tewasnya Bripda Ignatius lantaran luka tembak yang mengenai leher.
Baca juga: Kejanggalan Tewasnya Bripda Ignatius: Mabes Polri Sebut Sakit Keras, tapi Sempat Video Call Keluarga
Keyakinan tersebut dimilikinya karena sudah melakukan pengecekan tubuh dari Bripda Ignatius dan tidak ditemukan luka lain seperti akibat dari benda tumpul atau tajam.
"Sedangkan sebelum diautopsi, saya lihat kondisi anak saya tidak ada apa-apa, tidak ada penganiayaan, pemukulan baik itu dari benda tajam atau benda tumpul."
"Badannya saya periksa, memang tidak ada penganiayaan. Memang yang saya lihat satu-satunya itu yang membunuh dia, tembakan itu," bebernya.
Sebelumnya, Bripda Ignatius dinyatakan tewas lantaran tertembak di Rusun Polri di Cikeas, Bogor pada Minggu (23/7/2023).
Jubir Densus 88 Antiteror, Kombes Aswin Siregar mengungkapkan peristiwa berawal ketika ripda Ignatius Dwi Frisco Sirage mengajak berkunjung dan bertemu di salah satu flat atau kamar di Rusun Cikeas, Bogor, Jawa Barat pada Sabtu (22/7/2023) pukul 22.35 WIB.
Lalu, pada pukul 01.38 WIB, mereka berkumpul di kamar flat dengan Bripda Ignatius dengan Bripka IMS dan Bripka IG.
Kemudian, pada pukul 01.42 WIB, Bripka IMS mengeluarkan senjata api dalam tas untuk diperlihatkan kepada Bripda Ignatius.
Baca juga: Keluarga Sebut Bripda Ignatius Sempat Cekcok Sebelum Tewas Tertembak, Densus 88 Beri Penjelasan
Namun, tiba-tiba senjata meletus mengenai leher Bripda Ignatius.