Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Video Call Terakhir Bripda Ignatius sebelum Tewas Tertembak, Komunikasi dengan Keluarga dan Kekasih

Seorang anggota polisi, Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage (Bripda IDF) meninggal dunia setelah tertembak, sempat video call dengan keluarga.

Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Video Call Terakhir Bripda Ignatius sebelum Tewas Tertembak, Komunikasi dengan Keluarga dan Kekasih
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/AGUS PUJIANTO
Inosensia ibunda Bripda Ignatius memegang foto mendiang anaknya yang tewas diduga tertembak seniornya sesama polisi. Ayah Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage (Bripda IDF), Y. Pandi, mengungkapkan putranya sebelum meninggal dunia setelah tertembak sempat video call dengan keluarga. 

TRIBUNNEWS.COM - Aktivitas terakhir Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage (Bripda IDF) sebelum meninggal dunia diungkap oleh sang ayah.

Diketahui, Bripda Ignatius meninggal di Rumah Susun (Rusun) Polri, Cikeas, Bogor, Jawa Barat, pada Minggu (23/7/2023).

Ia mengembuskan napas terakhir lantaran diduga tertembak rekannya sesama anggota di Densus 88 Antiteror Polri.

Sebelum meninggal dunia, Bripda Ignatius sempat melakukan panggilan video dengan keluarganya dan kekasihnya.

Menurut ayah Bripda Ignatius, Y. Pandi, putranya sempat video call dengannya pada Sabtu 22 Juli 2023 malam hingga Minggu 23 Juli 2023, pukul 01.00 WIB dini hari.

Panggilan video tersebut, menjadi komunikasi terakhir Brida Ignatius dengan keluarganya.

"Kami ada komunikasi jam 8 (malam). Kami masih video call. Sampai kepada kakaknya juga, pacarnya juga."

Berita Rekomendasi

"Kami sampai jam 1. Ceweknya di Pontianak," ungkapnya saat ditemui di kediamannya di Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat, Kamis (27/7/2023), dikutip Tribunnews.com dari TribunPontianak.co.id.

Pada kesempatan berbeda, Y. Pandi mengatakan Bripda Ignatius sebelum meninggal sempat didatangi oleh tiga orang seniornya.

"Dari tim Densus 88 mereka mengatakan awalnya anak saya didatangi oleh seniornya."

"Yang berjumlah tiga orang, saya enggak tahu kenapa jadi dua orang," kata Pandi Pandi saat menjadi narasumber di Kompas TV pada Kamis.

Lebih lanjut, Pandi mengatakan, tujuan tiga senior Bripda Ignatius di Densus 88 tersebut mendatangi kamar anaknya.

Ia menyebut, ketiganya diduga menawarkan Bripda Ignatius untuk ikut dalam bisnis senjata api.

Namun, Bripda Ignatius menolaknya karena mengetahui bisnis senjata api tersebut ilegal.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas