Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Siswa SMA Pangudi Luhur Jakarta Dapat Tawaran Membangun Satelit Cubesat Sendiri

Siswa SMA Pangudi Luhur Jakarta mendapat tawaran dari Direktur Utama PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN), Adi Rahman Adiwoso untuk membangun satelit.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Siswa SMA Pangudi Luhur Jakarta Dapat Tawaran Membangun Satelit Cubesat Sendiri
Istimewa
Direktur Utama PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN), Adi Rahman Adiwoso saat menghadiri acara Ruang Inspirasi Alumni SMA PL, Jakarta. Siswa SMA Pangudi Luhur Jakarta mendapat tawaran dari Direktur Utama PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN), Adi Rahman Adiwoso untuk membangun satelit. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Siswa SMA Pangudi Luhur Jakarta mendapat tawaran dari Direktur Utama PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN), Adi Rahman Adiwoso untuk membangun satelit sendiri.

"Anak Pangudi Luhur mau buat enggak buat satelit sendiri, saya tolongin," ujar Adi Rahman Adiwoso dalam acara Ruang Inspirasi Alumni SMA PL, Jakarta.

Adi memberi kesempatan siswa kelas 10 dan 11 untuk dapat membangun satelit sendiri jenis cubesat atau nanosat.

Adi beberapa waktu lalu meluncurkan Satelit Nusantara 3 atau juga dikenal dengan Satria-1 itu.

Baca juga: Kerja Sama Dengan SpaceX, Satelit SATRIA-1 Senilai Rp 8,1 Triliun Akhirnya Diluncurkan

Alumni SMA PL Jakarta angkatan 1972 ini siap memfasilitasi para siswa SMA PL untuk membangunnya.

"Kalau mau, kalian punya waktu sampai dua tahun," ucap Adi.

Berita Rekomendasi

Selama bekerja 50 tahun di industri satelit, Adi pernah menyaksikan beberapa siswa asal Israel membangun satelit sendiri di sekolah.

Melihat hal tersebut, Adi meyakini murid SMA PL dapat melakukan hal yang sama.

"Saya lihat murid-murid Israel buat satelit sendiri, kecil ukurannya," ungkap Adi.

Pria yang pernah ikut membangun satelit Palapa di 1975 saat bekerja di perusahaan satelit Hughes di Amerika Serikat ini ingin menghilangkan stigma ketakutan terhadap industri satelit.

Menurut Adi, membuat satelit seperti bermain lego.

"Saya mau hilangkan stigma, buat satelit itu seperti Lego, testingnya cukup berat jadi harus multi disiplin," tutur Adi.

Baca juga: Profil Satelit SATRIA-1 dan Cara Kerjanya, Telah Sukses Meluncur dengan Roket Falcon 9

Dalam pelaksanaannya tim dari PSN nantinya akan berkolaborasi untuk memberikan mentoring dengan siswa-siswa SMA PL.

Jika proposal pembuatan satelit ini disetujui dan pembuatan satelit ini dimulai tidak menutup kemungkinan PSN juga akan membantu mencarikan pendanaan.

"Pembiayaannya butuh sekitar 2 sampai 3 miliar rupiah," kata Adi.

Sebagai tambahan informasi, PSN merupakan perusahaan satelit swasta pertama di Indonesia dan saat ini memiliki kapasitas satelit terbesar di Indonesia.

PSN berhasil meluncurkan Satelit Satria-1 beberapa waktu lalu yang akan menjadi Satelit milik Pemerintah Republik Indonesia dan merupakan satelit pertama milik Indonesia yang menggunakan teknologi Very High Throughput Satellite (VHTS) dengan frekuensi Ka-band dengan kapasitas 150 Gbps.

Fungsi dari VHTS dan frekuensi Ka-Band mampu memberikan jaringan internet lebih cepat dan jangkauan lebih luas hingga ke daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas