Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lewat Big Data Center IMERI-IDEALAB, FKUI Perkuat Pusat Pengelolaan Data Kesehatan

IMERI Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia bersama perusahaan UMG Idealab, sukses mendirikan Big Data Center IMERI-IDEALAB.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Sanusi
zoom-in Lewat Big Data Center IMERI-IDEALAB, FKUI Perkuat Pusat Pengelolaan Data Kesehatan
screenshot
Acara peluncuran fitur Cloud Computing Analytics Big Data Center IMERI-IDEALAB yang dihadiri Direktur IMERI, Badriul Hegar (bawah kiri), Dekan FKUI, Ari Fahrial Syam (atas), dan Ketua Big Data Center (BDC) IMERI-IDEALAB, Prasandhya Astagiri Yusuf (kanan bawah). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesian Medical Education and Research Institute (IMERI) Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) bersama perusahaan UMG Idealab, sukses mendirikan Big Data Center IMERI-IDEALAB.

Sebagai informasi, IMERI-IDEALAB merupakan platform terintegrasi one stop service dalam mengelola mahadata sektor kesehatan.

Ketua Big Data Center (BDC) IMERI-IDEALAB Prasandhya Astagiri Yusuf mengatakan, big data ini diharapkan dapat memberikan manfaat besar di bidang penelitian big data kesehatan di Indonesia.

Baca juga: Analisis Big Data di Twitter: 80 Persen Netizen Tolak Subsidi Kendaraan Listrik, Ini Alasannya

Tidak hanya bagi peneliti bidang kesehatan sebagai pemilik data, tetapi juga peneliti dari luar bidang kesehatan yang memiliki kemampuan dalam menganalisis data untuk menciptakan kolaborasi riset.

Agar platform tersebut lebih kuat, Big Data Center IMERI-IDEALAB meluncurkan fitur Cloud Computing Analytics yang sangat bermanfaat bagi para peneliti dalam bidang kesehatan.

Fitur ini dapat digunakan untuk mengembangkan penelitian dari penyimpanan mahadata kesehatan, berkolaborasi dengan peneliti di berbagai bidang mulai dari teknik, ilmu komputer, data sains, hingga menjadi sebuah produk model kecerdasan buatan yang berguna bagi kepentingan kesehatan masyarakat Indonesia.

Berita Rekomendasi

Saat ini teknologi cloud computing sangat penting bagi sektor perawatan kesehatan, terutama dalam hal penghematan biaya dan efisiensi sumber daya.

Serta untuk membuka era baru langkah-langkah inventif untuk membantu melakukan diagnostik atau kategorisasi dan prediksi luaran klinis secara otomatis.

"Ada fitur yang belum lengkap yaitu Cloud Computing Analytics, ini fitur pamungkas. Ini kolaborasi dari UI, Idealab, dan Solusi 247," ucap Prasandhya dalam peluncuran Cloud Computing Analytic Big Data Center IMERI-IDEALAB secara virtual, Senin (31/7/2023).

"Kami percaya fitur ini memiliki konteks besar untuk membantu menganalisis model big data bidang kesehatan dan project Artificial Intelligence dengan cepat dan efisien, serta bermanfaat bagi perkembangan teknologi informasi dan mengoptimalkan Mahadata kesehatan," sambungnya.

Baca juga: Private Cloud untuk Perkuat Infrastruktur IT di Sektor Industri

Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan dalam sebuah platform Big Data Center IMERI-IDEALAB tidak hanya untuk menyimpan data, tetapi bisa melakukan katalogisasi data, pelabelan data, hingga analisis data di satu platform yang sama.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur IMERI Badriul Hegar mendorong untuk dapat memanfaatkan platform tersebut untuk kemajuan dunia riset di Tanah Air.

"Saya yakin Big Data Center telah mempersiapkan sisi epic dalam mengelola penyimpanan sebuah data. Kita harus membangun profesional kolaborasi untuk mendukung satu dengan yang lain, untuk kita bisa membangun kapasitas riset di Indonesia," papar Badriul.

Dekan FKUI Ari Fahrial Syam yang juga hadir dalam seremoni tersebut menyampaikan, bahwa perlunya fitur Cloud Computing Analytics dalam kemajuan big data kesehatan untuk memperkuat platform dan meningkatkan motivasi para peneliti untuk meletakkan data kesehatannya di platform Big Data Center IMERI.

"Saya rasa dengan diperkuat fitur mudah-mudahan kemampuan semakin baik," papar Ari Fahrial Syam.

"IMERI ini hadir di FKUI bukan hanya kepentingan di UI tapi juga untuk kepentingan Indonesia. Apalagi sarana laboratorium sudah ISO dan go publik. Keberadaan ini harus dimanfaatkan secara optimal," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas