Indonesia Beli 12 Drone Militer Buatan Turki, Dikirim 32 Bulan Setelah Kontrak Efektif
Brigjen Edwin Adrian Sumantha mengatakan proses pembelian tersebut ditandai dengan adanya penandatanganan kontrak pada 3 Februari 2023.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pertahanan RI tengah melaksanakan proses pembelian 12 unit Unimanned Aerial Vehicle (UAV) atau pesawat nirawak ANKA dari TUSAŞ - Türk Havacilik VE Uzay Sanayii A.Ş (Turkish Aerospace), Turki.
Karo Humas Setjen Kemhan Brigjen Edwin Adrian Sumantha mengatakan proses pembelian tersebut ditandai dengan adanya penandatanganan kontrak dengan pihak penyedia yaitu Turkish Aerospace pada 3 Februari 2023.
"Kontrak senilai USD300 juta ini sekarang masih dalam proses aktivasi di Kementerian Keuangan dan pengiriman 12 unit UAV ANKA tersebut akan dilaksanakan 32 bulan setelah kontrak berlaku efektif," kata Edwin saat dikonfirmasi pada Selasa (1/8/2023).
Dalam pengadaan UAV tersebut, kata dia, selain materiil kontrak utama terdapat pula materiil kontrak tambahan.
Materiil kontrak tambahan tersebut, kata dia, berupa Integrated Logistic Support (IlS) dan Ground Support and Test Equipment (GS&TE).
Selain itu juga Flight Simulator, infrastruktur hanggar, dan pelatihan serta masa warranty selama 24 bulan/600 jam terbang (tergantung mana yang tercapai lebih dulu).
"Pengadaan empat sistem UAV ANKA yang terdiri dari 12 unit UAV ANKA ini merupakan upaya nyata Menhan Prabowo dalam menindaklannuti arahan Presiden Joko Widodo untuk terus memperkuat sistem pertahanan Indonesia, terutama dengan meningkatkan ragam, kuantitas, dan kualitas alutsista TNI," kata Edwin.