Komentari Kritik Rocky Gerung ke Jokowi, Darwis Triadi: Dia Seorang Pendidik, Itu Sangat Kasar
Fotografer senior, Darwis Triadi, turut memberi respons soal ucapan Rocky Gerung kepada Presiden Jokowi dengan kata yang dinilai tidak pantas.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Fotografer senior, Darwis Triadi, turut memberi respons soal ucapan Rocky Gerung kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan kata yang dinilai tidak pantas.
Darwis Triadi menyayangkan Rocky Gerung yang notabene merupakan seorang pendidik berbicara begitu kasar di depan sebuah forum.
"Saya adalah pendidik, saya mendidik ratusan ribu murid saya. Dia juga seorang pendidik, dia seorang dosen."
"Rasanya tidak tepat ya, di forum seperti itu dia bicara yang begitu kasar, bahkan menurut saya itu sangat kasar," ungkap Darwis, dikutip dari YouTube YouthTV Indonesia, Kamis (3/8/2023).
Menurut Darwis, dalam budaya Jawa, memaki dengan istilah b*******n ditujukan kepada orang yang betul-betul melakukan perbuatan tercela.
"Seperti itu untuk orang yang bener-bener, waduh, udah dia penipu, dia copet, dia garong, dia merkosa, itulah disebut b*******, itu kasar sekali."
"Apalagi dia pendidik, kecuali dia itu politikus lah, siapa yang sering ngomong ngaco, saya tutup kuping lah, tapi ini dia lho," ucap Darwis.
Baca juga: Moeldoko Maknai Ucapan Rocky Gerung ke Jokowi Sebagai Serangan dan Tak Bisa Ditoleransi
Darwis mengatakan, pengucapan di depan forum berpotensi membuat pendengar statement menilai ucapan Rocky Gerung akan dinormalisasi.
"Misal di forum itu ada mahasiswa, dia pikir nantinya orang yang mendengar itu, itu kaya begitu ngomong sah-sah aja, kan gila, kepala negara lho diginiin, saya marah banget," ungkapnya.
"Marah bukan karena saya Pro Jokowi, saya partikelir lah, saya fotografer, hidup saya saya abdikan untuk pendidikan, dan murid saya sudah dari Sabang sampai Merauke," imbuhnya.
Darwis menyarankan Rocky Gerung santun dalam menyampaikan ide dan gagasannya di ruang publik.
"Saya mengharapkan dia sebagai pendidik, gunakanlah kesantunan," ucapnya.
Baca juga: Ikut Aksi Damai ke Mabes Polri, N4J DKI Jakarta Desak Rocky Gerung Ditangkap
Tanggapan Jokowi dan Rocky Gerung
Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi santai pernyataan pengamat politik Rocky Gerung, yang oleh sejumlah pihak dianggap menghina.
Ia menganggap dugaan penghinaan yang dilakukan oleh Rocky Gerung hanyalah masalah kecil.
Orang nomor satu di Indonesia itu menegaskan, hanya ingin fokus bekerja.
"Itu hal-hal kecil lah, saya kerja saja," kata Jokowi di Senayan Park, Jakarta pada Rabu (2/8/2023).
Melihat respons Jokowi yang santai dan tidak terlalu menggubris kritiknya, Rocky Gerung mengapresiasinya.
"Pikirannya (Jokowi) benar karena memang tidak ada delik (yang dilakukan saya) di (pernyataan) itu," kata Rocky Gerung dikutip dari Kompas TV.
Malahan Rocky Gerung mengaku bersedia apabila diajak bertemu Jokowi.
"Ngopinya di Klaten oke, beliau kan dekat dari Solo," ujar Rocky Gerung di hadapan para wartawan.
PDIP Buat Laporan
Kendati Jokowi menganggap santai, PDIP sebagai partai pengusung tak tinggal diam soal pernyataan Rocky Gerung.
Tim Hukum PDIP pun melaporkan Rocky Gerung atas dugaan fitnah dan berita bohong terkait pernyataannya tentang Jokowi.
Baca juga: Polemik Ucapan Rocky Gerung, PSI: Untungnya Jokowi Bukan Pemimpin Otoriter
Tim Badan Bantuan Hukum dan Advokasi Rakyat (BBHAR) DPP PDIP, Johannes Lumban Tobing memastikan laporan tidak akan berhenti di tengah jalan.
Johannes menegaskan akan membawa Rocky Gerung ke meja hijau.
Hal itu disampaikan Johannes saat menyambangi Bareskrim Polri guna menyerahkan berkas laporan.
"Kami dari DPP PDIP ke Bareskrim Mabes Polri untuk membuat Laporan Polisi atas dugaan pelanggaran hukum yang dilakukan Rocky Gerung."
"Kami mencatat dan menduga bahwa Rocky Gerung dihadapan para buruh di acara Federasi Serikat Pekerja Logam Elektronik dan Mesin di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, ada fitnah (soal Jokowi) yang disampaikannya, kami pastikan laporan ini bukan hanya sebatas laporan tapi harus diselesaikan dengan hukum," kata Johannes pada Rabu (2/8/2023) dikutip dari YouTube Kompas TV.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto, Galuh Widya Wardani)