PDIP soal Rocky Gerung Diadang di Yogya: 'Makanya Kalau Bicara Perlu Adab'
Sadarestuwati meyakini Rocky Gerung dihalangi massa lantaran ada penyebabnya, yakni diduga menghina Presiden Joko Widodo
Penulis: Fersianus Waku
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Sadarestuwati mengingatkan akademisi sekaligus pengamat politik, Rocky Gerung agar beradab.
Hal itu menanggapi tudingan Rocky Gerung yang menyebut PDIP menghalangi dirinya saat bertemu dengan mahasiswa di Yogyakarta.
"Kalau tidak asal tuduh namanya bukan Rocky Gerung," kata Sadarestuwati kepada wartawan, Jumat (4/8/2023).
Sadarestuwati meyakini Rocky Gerung dihalangi massa lantaran ada penyebabnya, yakni diduga menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Bagaimana mungkin ada asap kalau tidak ada api? Makanya kalau bicara perlu adab, dipikir dulu, hati-hati, dan pakai hati," ujarnya.
Dia menegaskan Presiden Jokowi bukan hanya sebagai kader PDIP melainkan milik seluruh rakyat Indonesia.
Baca juga: Beda Jawaban Rocky Gerung pada Mahfud MD dan Moeldoko soal Dugaan Hina Jokowi: Saya Mau Tegur
"Sehingga kalau beliau dicaci maki tentunya seluruh rakyat Indonesia yang mencintai beliau pasti akan marah," ungkap Sadarestuwati.
Sebelumnya, Rocky Gerung menuding PDI menghalangi dirinya bertemu dengan mahasiswa di Yogyakarta.
"Yang menggemparkan kemarin di Yogya itu saya dihalangi untuk bertemu kurang lebih 1.000-1.500 mahasiswa. Justru itu dihalangi oleh PDIP," kata Rocky dalam jumpa pers di kawasan Menteng, Jakarta, Jumat.
Menurut Rocky, PDIP tak perlu menghalanginya untuk berbicara dengan mahasiswa.
"Saya merasa buat apa kalian menghalangi saya, toh kalian partai, kalian punya kekuatan untuk mengubah UU, silakan ubah UU di DPR," ujarnya.
Dia pun menyayangkan adanya penghalangan tersebut lantaran dirinya mengajar di Sekolah Megawati.
"Padahal saya bertahun-tahun mengajar di Sekolah Megawati itu tentang pikiran bangsa," ucap Rocky.