Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Poin-poin Klarifikasi Rocky Gerung, Minta Maaf, tapi Bukan ke Jokowi hingga Singgung Sikap Moeldoko

Berikut poin-poin klarifikasi Rocky Gerung terkait polemik tudingan penghinaan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Poin-poin Klarifikasi Rocky Gerung, Minta Maaf, tapi Bukan ke Jokowi hingga Singgung Sikap Moeldoko
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Akademisi Rocky Gerung memberikan keterangan saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (4/8/2023). Berikut poin-poin pernyataan Rocky Gerung. 

"Jadi dari awal saya membela masyarakat adat Dayak, Banjar segala macam di situ," jelasnya.

Rocky pun menduga adanya provokasi terhadap masyarakat adat Dayak sehingga menggugat dirinya.

"Siapa yang provokasi teman-teman Dayak yang pernah berkali-kali mengundang saya itu, soalnya itu. Jadi saya mencintai bumi Kalimantan karena itu saya bertahan bumi jangan itu dijual," tegasnya.

5. Pertanyakan Sikap Moeldoko

Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko saat konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Kamis (3/8/2023).
Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko saat konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Kamis (3/8/2023). (YouTube Kompas TV)

Rocky Gerung juga menyoroti sikap Kepala Staf Presiden (KSP), Moeldoko, yang menyatakan siap pasang badan untuk membela Presiden Jokowi dari pihak luar yang menghina kepala negara.

Rocky Gerung mengaku bingung dengan pernyataan Moeldoko.

Sebab, menurutnya mereka yang berhak memasang badan paling depan hanyalah relawan atas dasar rasa cintanya kepada Presiden Jokowi.

"Benar (seperti relawan), relawan itu berhak pasang badan karena rasa cintanya pada Presiden Jokowi," kata Rocky.

Berita Rekomendasi

Rocky menyebut ciri seorang relawan ialah mereka memiliki mental yang menginginkan pujaan hatinya tidak boleh diganggu.

Selain itu relawan kata Rocky, umumnya memiliki kedekatan secara personal oleh seseorang yang disukai, sehingga ia larut dalam perasaan personal tersebut.

Sehingga menurutnya, istilah pasang badan yang disampaikan Moeldoko tidak tepat karena yang bersangkutan merupakan seorang pejabat publik, dalam hal ini Kepala Staf Presiden.

"Relawan pasti pasang badan karena kecintaan personalnya. Kan pak Moeldoko pejabat publik, masa sama pasang badan juga. Jadi istilah itu memang tidak tepat," kata Rocky.

6. Tidak Kapok Jadi Pengkritik

Rocky Gerung juga menyatakan tidak kapok dan akan tetap menjadi pengkritik kebijakan pemerintah.

Meskipun pernyataan sebelumnya dianggap menghina Presiden Jokowi dan membuat kegaduhan publik.

Rocky Gerung merasa polemik yang timbul justru menyadarkan masih banyak pihak yang belum mampu mencerna prinsip-prinsip berdemokrasi.

"Polemik itu yang justru menghidupkan gairah saya bahwa negeri ini belum mampu untuk mencerna prinsip-prinsip demokrasi."

"Jadi saya akan terus menjadi pengkritik itu, saya kira itu poinnya," ungkap Rocky Gerung.

Berita lainnya terkait Rocky Gerung dan Kontroversinya

(Tribunnews.com/Gilang Putranto, Suci Bangun DS, Rina Ayu Panca Rini, Yohanes Liestyo Poerwoto, Danang Triatmojo)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas