NasDem: Momentum Anies Umumkan Cawapres Ikuti Pergerakan Capres Lainnya
Partai NasDem menegaskan bahwa pembahasan cawapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan sudah rampung.
Penulis: Reza Deni
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai NasDem menegaskan bahwa pembahasan cawapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan sudah rampung.
Adapun mama cawapres sudah rampung itu bakal diumumkan pada saat yang tepat.
"Kita tunggulah kapan kantong Doraemon nya dibuka gitu, jadi tentu butuh elemen surprise, butuh momentum," kata Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya kepada wartawan, Kamis (10/8/2023).
Legislator Komisi XI DPR RI itu mengatakan momentum pengumuman cawapres Anies mengikuti pergerakan capres lainnya.
"Anies kan capres pertama yang dideklarasikan 3 Oktober. Capres yang lain juga masih adem ayem, belum ada juga pergerakan. Ini sebuah proses dinamika yang harus kita lewati," ujarnya.
Dia mengatakan bahwa dinamika capres-cawapres ini bakal terjadi pasang surut, dan itu dilewati Koalisi Perubahan bersama-sama.
"Toh tidak mungkin bergerak tanpa melihat juga toko sebelah ya, jadi ya toko sebelah ya masih tutup juga ya," tandas Willy.
Sebelumnya, Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani mendesak agar bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan untuk segera mengumumkan calon wakil presiden (cawapres) pilihannya di Pilpres 2024.
Kamhar mengatakan bahwa keputusan penentuan cawapres Anies harus diumumkan segera sesuai dengan perjanjian dalam piagam koalisi perubahan.
"Mas Anies mesti segera memutuskan calon pendampingnya agar segera dilaksanakan deklarasi paket komplit. Sebagaimana telah diatur dalam Piagam Kerjasama Tiga Partai point keempat, bahwa dalam waktu yang tidak terlalu lama KPP akan menyelenggarakan deklarasi dan mengumumkan calon presiden dan calon wakil presiden 2024-2029," kata Kamhar saat dikonfirmasi, Kamis (10/8/2023).
Ia mengingatkan bahwa saat ini telah genap separuh jalan sejak Piagam Kerjasama Tiga Partai ditandatangani menuju Pilpres 14 Februari 2024 mendatang. Karenanya jika kemudian kami mendesak untuk disegerakan, memiliki dasar yang sangat kuat.
"Kami taat azas menjunjung tinggi nota kesepahaman yang telah ditandatangani bersama. Tak butuh ahli bahasa dan ahli tafsir untuk memahami, jika telah melewati separuh dari kurun waktu yang diperjanjikan, itu bukan ‘dalam waktu yang tidak terlalu lama’ melainkan ‘kelamaan’," jelasnya.
Baca juga: Cawapres Anies Baswedan Belum Diumumkan, Politikus NasDem: Capres Lain Juga Masih Adem Ayem
Selain itu, kata Kamhar, faktor dinamika dan kondisi politik kekinian yang memang mendesak untuk segera direspon. Deklarasi paket komplit capres dan cawapres dari koalisi perubahan menjadi imperatif untuk disegerakan.
"Mengingat kita tak memiliki kemewahan elektabilitas yang jauh lebih tinggi dibanding kompetitor serta kemewahan lainnya berupa endorsement penguasa, maka persoalan waktu menjadi krusial," jelasnya.
"Ini satu-satunya kemewahan yang masih kita miliki yang memungkinkan untuk membalik keadaan. Salah menghitung waktu, sesal kemudian. Kita semua tak ingin itu terjadi," sambungnya.