Adian Sebut Wajar Prabowo Sebagai Pembantu Presiden Layani Jokowi: Nggak Mungkin Presiden 'Nyopirin'
Adian Napitupulu mengaku wajar jika ada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang notabene pembantu presiden melayani Joko Widodo selaku kepala negara.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Tim Koordinator Relawan Pemenangan Ganjar Pranowo di Pemilu 2024, Adian Napitupulu mengaku wajar jika ada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang notabene pembantu presiden melayani Joko Widodo (Jokowi) selaku kepala negara.
Adian kemudian mencontohkan peristiwa ketika Prabowo menyopiri Jokowi saat kunjungan di PT Pindad, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada Senin (24/7/2023) lalu.
Menurutnya sikap itu wajar dilakukan oleh seorang bawahan presiden.
Hal ini diungkap oleh Adian dalam wawancara khusus bersama Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra, di Kantor Tribun Network, Palmerah, Jakarta, Kamis (10/8/2023).
“Sebagai menteri, Prabowo itu akan sering bertemu presiden. Kemarin misalnya di salah satu acara dia nyopirin presiden. Sebagai menteri dan sebagai pembantu presiden, dia bisa lakukan itu. Nggak mungkin presiden yang nyopirin dia,” kata Adian.
“Artinya kalau dia kemudian nyopirin presiden, lalu digoreng seolah membuktikan tanda - tanda segala macam, menurut saya itu tidak mencerdaskan rakyat,” lanjutnya.
Apalagi kata anggota DPR RI fraksi PDIP ini, peristiwa itu terjadi dalam acara yang berkaitan dengan bidang Prabowo selaku Menteri Pertahanan. Sehingga peristiwa naik mobil bareng hingga Prabowo menyopiri Jokowi dipandang bukan kejadian istimewa.
“Bahwa kemudian dia menteri, pembantu presiden, dalam agenda terkait atau presiden minta didampingi dia harus ikut. Kalau naik mobil bareng yang nyupir harus menteri, bukan presidennya. Itu tidak ada yang istimewa,” tegas Adian.
Sebelumnya dalam tinjauan pabrik PT Pindad yang berada di Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Senin (24/7/2023), Presiden Jokowi didampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri BUMN Erick Thohir.
Baca juga: Saat Prabowo Sopiri Presiden Jokowi dan Iriana Naik Mobil Buatan PT Pindad di Malang
Jokowi sesekali melambaikan tangan dari kendaraan kepada masyarakat yang memanggil namanya di sisi jalan. Begitu juga Prabowo yang sesekali melambaikan tangan saat sedang mengemudi.
Dalam kunjungannya ke PT Pindad Jokowi juga berkeliling melihat tahapan tahapan produksi peluru. Dalam keterangan pers kepada media, Jokowi mengatakan dunia saat ini sedang kekurangan peluru. Jokowi mengaku setiap berkunjung ke luar negeri ia selalu ditanyakan mengenai masalah peluru.
"Karena di setiap kunjungan saya ke negara lain mereka selalu menanyakan mengenai yang berkaitan dengan barang ini, peluru, dan sekarang memang dunia kekurang peluru," katanya.
Jokowi mengatakan awalnya PT Pindad hanya mampu memproduksi 275 juta butir peluru per tahun. Setelah mendapatkan PMN (Penyertaan Modal Negara), PT Pindad mampu memproduksi 415 juta butir peluru per tahun.
"Sebelum diberi PMN, produksi Pindad untuk peluru ini 275 juta peluru. Setelah kita beri PMN sebesar 700 miliar produksinya meningkat 415 juta peluru, hampir dua kali lipat, karena memiliki line tambahan dari PMN yang telah kita berikan," katanya.