Antisipasi Dampak El Nino, Lestari Moerdijat: Budayakan Gerakan Hemat Air dan Pelestarian Lingkungan
Lestari Moerdijat menyoroti dugaan kasus body checking pada sejumlah peserta ajang kontes kecantikan di Jakarta beberapa waktu lalu.
Penulis: Yosephin Pasaribu
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Tumbuhkan gerakan hemat air mengantisipasi ancaman dampak El Nino yang diperkirakan berlangsung hingga akhir tahun ini. Perubahan gaya hidup menjadi lebih ramah lingkungan harus mewarnai keseharian masyarakat.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam siaran pers yang diterima Tribunnews pada Jumat (11/8/2023).
"Menghadapi ancaman dampak El Nino harus disikapi dengan perubahan dalam keseharian yang harus lebih peduli terhadap lingkungan sekitar kita. Ancaman kekeringan misalnya, harus diantisipasi dengan gerakan hemat air," kata Lestari Moerdijat.
Pernyataan serupa turut disampaikan oleh Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati seusai menghadap Presiden di Istana Negara, Kamis (10/8/2023). Ia juga meminta masyarakat perkotaan untuk tidak boros dalam memakai air. Pasalnya, El Nino yang terjadi saat ini diperkirakan masih berlangsung hingga November mendatang yang akan memicu kekeringan.
Baca juga: Rerie: Ancaman Dampak Perubahan Iklim Harus Diantisipasi Bersama
Merujuk pada catatan UNESCO, rata-rata hak manusia atas air yaitu sebesar 60 liter per orang per hari. Selain UNESCO, Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum juga membagi standar kebutuhan air bersih berdasarkan lokasi wilayah.
Pembagian standar kebutuhan air bersih tersebut adalah perdesaan dengan kebutuhan air bersih 60 liter per kapita per hari, kota kecil dengan kebutuhan air bersih 90 liter per kapita per hari, kota sedang dengan kebutuhan air bersih 110 liter per kapita per hari, kota besar dengan kebutuhan air bersih 130 liter per kapita per hari, dan kota metropolitan dengan kebutuhan air bersih 150 liter per kapita per hari.
Menurut Lestari, berdasarkan kondisi tersebut masyarakat di perkotaan sangat diharapkan untuk beradaptasi dengan potensi ancaman kekeringan.
Rerie, sapaan akrab Lestari sangat berharap langkah-langkah bijaksana dalam memanfaatkan air harus menjadi kebiasaan dalam keseharian.
Baca juga: Soal Keberagaman Sumber Pangan Bergizi, Lestari Moerdijat: Pemahaman Masyarakat Harus Ditingkatkan
"Tidak membiarkan kran air terbuka tanpa dimanfaatkan, tidak mengabaikan pipa bocor dan mandi berlama-lama, merupakan bagian kepedulian dalam rangka penghematan," ujar Rerie.
Ia pun mengatakan, di sisi lain gerakan penghijauan di kawasan-kawasan yang kritis juga harus terus digalakkan, agar serapan air ke bumi dan upaya melestarikan lingkungan bisa terus ditingkatkan.
Rerie mengajak semua pihak di tingkat pusat dan daerah untuk bekerja sama dengan baik menjalankan sejumlah langkah yang terukur dalam upaya mengantisipasi dampak El Nino terhadap lingkungan sekitar kita.
"Di tengah ancaman dampak perubahan iklim dewasa ini, berbagai upaya untuk melestarikan lingkungan hidup harus menjadi bagian dari proses pembangunan di negeri ini," tutup Rerie. (*)
Baca juga: Penanganan Kasus Kekerasan Tidak Maksimal, Rerie: Maksimalkan Implementasi UU TPKS