Laporan Wartawan Tribunnews, Hasiolan EP

TRIBUNNEWS.COM, MONGOLIA - Amanda Eyklima, Ketua Bidang Desa & Daerah Tertinggal DPP Banteng Muda Indonesia bikin kejutan di acara International Conference of Asian Political Parties (ICAPP) yang berlangsung di Mongolia dari tanggal 4 hingga 7 Agustus 2023. 

Pada tahun ini, ICAPP mengangkat tema "Political Regenerations of Indonesian Voters in Election Period 2024," menjadi ajang strategis bagi para pemimpin politik Asia untuk berdiskusi tentang pembaruan politik di Indonesia.

Dalam tema pertemuan Youth Wing ke-6 dan Women’s Wing ke-7, "Engaging Young People in Social and Political Dialogue for Post-Pandemic Socio-Economic Progress" Amanda Eyklima menyampaikan pidato inspiratif tentang peran penting Generasi Z dan Milenial sebagai pemilih pemula dan dampak signifikan mereka pada pemilu 2024 mendatang.

Baca juga: HUT Ke-22, Banteng Muda Indonesia Cetak Rekor MURI Lukisan Mural Disabilitas Terbanyak

Sebagai perwakilan yang peduli dengan perkembangan desa dan daerah tertinggal di Indonesia, Amanda Eyklima tampil dengan semangat menghadirkan kolaborasi unik dari industri kreatif.

Ia membawa satu koleksi seni dalam bidang fesyen yang diprakarsai oleh desainer lokal Indonesia yaitu Dana Maulana, yang juga menjabat sebagai direktorat DPP Banteng Muda Indonesia bidang Desa & Daerah Tertinggal.

Dalam kolaborasi ini, fesyen mengusung kearifan lokal Indonesia yang memukau.

Amanda dan Dana Maulana membawakan koleksi eksklusif yang mempersembahkan kain tenun suku Baduy dari Banten.

Baca juga: DPP PDIP Lantik Pengurus Lengkap Banteng Muda Indonesia, Berikut Nama-namanya

Tenunan yang khas dari masyarakat Kanekes, yang juga dikenal sebagai suku Baduy, telah dipercaya sejak lama mengungkap estetika alam sekitar pegunungan Kendeng.

Corak yang menghiasi kain tenun ini mencerminkan sikap hidup dan adat istiadat yang telah
dijaga sebagai warisan nenek moyang mereka.

Menurut Amanda Eyklima, kolaborasi ini bertujuan untuk membawa kearifan lokal Indonesia ke panggung internasional.

Ia percaya bahwa dengan mengangkat produk-produk unggulan desa, seperti kain tenun suku Baduy, dapat mengenalkan kebudayaan Indonesia di kancah dunia dan mengemasnya dalam konteks modern
yang relevan.

"Dengan kolaborasi ini, kami berharap dapat memberikan peluang yang lebih luas bagi produk-produk unggulan desa Indonesia untuk diakui di mancanegara. Kita ingin masyarakat global mengenal dan mengapresiasi keindahan dan filosofi yang terkandung dalam kain tenun suku Baduy," ungkap Amanda.

Amanda Eyklima berharap partisipasinya dalam ICAPP 2023 memberikan inspirasi bagi para generasi muda Indonesia, khususnya dalam industri kreatif dan pariwisata.

Baca juga: Workshop ICAPP, Anggota Fraksi PDIP Dukung Capai Emisi Net Zero 2050-2060 

Kolaborasi fesyen ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk mempromosikan keindahan budaya Indonesia serta meningkatkan citra positif Indonesia di dunia internasional.

Dengan semangat kolaborasi, Amanda Eyklima dan Dana Maulana berkomitmen untuk terus memperjuangkan kearifan lokal Indonesia, meningkatkan pemahaman tentang kain tenun suku Baduy, serta memperkenalkan produk-produk unggulan desa lainnya ke dalam kancah global.

"Diharapkan kolaborasi ini akan memberikan dampak positif bagi pembangunan sosial, ekonomi, dan budaya Indonesia," katanya.