Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Istri Gus Dur Nasehati Ganjar Agar Banyak Tirakat, Kurangi Makan Jika Ingin Menang Pilpres 2024

Sinta Nuriyah Wahid banyak memberikan nasehat kepada bakal calon presiden Ganjar Pranowo jika ingin menang di Pilpres 2024.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Istri Gus Dur Nasehati Ganjar Agar Banyak Tirakat, Kurangi Makan Jika Ingin Menang Pilpres 2024
Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Pertemuan bakal calon presiden Ganjar Pranowo di kediaman istri almarhum Presiden Keempat RI Abdurrahman Wahid, Sinta Nuriyah Wahid di Warungsila, Ciganjur, Jakarta Selata, Minggu (13/8/2023) malam. 

Di sisi lain, Sinta Wahid menyambut hangat kehadiran Ganjar di kediamannya. Sinta bahkan sempat memberikan pesan-pesan khusus kepada Ganjar jelang menghadapi Pilpres 2024.

Kedatangan Ganjar ke kediaman Sinta Nuriyah juga disambut Putri Gus Dur, Yenny Wahid.

Ganjar mengaku disuguhi beragam makanan khas Solo seperti Selat Solo, Bakso hingga nasi kuning dalam silaturahim ini. Semua makanan yang dihidangkan, habis disantapnya.

Terinspirasi Wahid Hasyim

Ganjar saat bertemu dengan Sinta mengaku menjadikan sosok Gus Dur dan sang ayah Presiden keempat RI itu, Kyai Wahid Hasyim sebagai inspirasi dalam bernegara.

"Pertama, terkait hukum, seperti diceritakan Gus Dur dalam tulisannya, hukum positif yang berlaku di Indonesia telah mengakomodasi aspek penting dalam hukum Islam atau syariat di dalamnya, yaitu ketahanan (deterrence)," kata Ganjar dalam keterangan, Minggu (13/8/2023).

Baca juga: Ganjar Pranowo Kunjungi Istri Gus Dur, Duduk dan Ngobrol Bareng Yenny Wahid

Menurut Gubernur Jawa Tengah itu, hukum positif ke depan perlu adil dan bisa ditegakkan tanpa pandang bulu, seperti yang dicita-citakan Gus Dur dan Wahid Hasyim.

Berita Rekomendasi

"Bukan tumpul ke bawah dan tajam ke atas, kemudian menjadi kunci keberhasilan negara atas rakyatnya. Dalam hal ini, adalah mewujudkan baldatun thoyibatun wa rabun ghofur," kata Ganjar.

Kepada Sinta, Ganjar juga mengaku belajar dari Gus Dur dan Wahid Hasyim untuk menerima Pancasila sebagai azas tunggal.

Belajar Hukum Islam

"Dengan begitu, kata Gus Dur, perjuangan-perjuangan memakmurkan dan memajukan Indonesia seperti amanat dalam lima sila Pancasila bisa diwujudkan. Khususnya terkait mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia," ujarnya.

Ganjar dalam pembicaraan dengan Sinta juga berbicara mengakui sempat tidak memahami maqashidu syar’iah atau maksud-maksud hukum Islam.

"Dari tulisan dan pemikiran Gus Dur, lah saya mengetahuinya. Bahwa di dalamnya ada unsur hifzul mal (menjaga harta), hifzul nafs (menjaga jiwa), hifzul din (menjaga agama), hifzul aql (menjaga akal), dan hifzul nasl (menjaga keturunan)," ungkap Ganjar.

"Semua unsur itu seperti diungkapkan Gus Dur yang menjadi dasar ulama-ulama NU, termasuk Kiai Wahid Hasyim untuk kemudian memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas