Hakim Sebut Proyek Tower BTS Progam Prioritas Pemerintah saat Covid: Ini Malah Main-main
Hakim menyebutkan bahwa proyek tower BTS strategis arahan presiden saat covid melanda Tanah Air.
Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W. Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hakim di persidangan semprot saksi Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI), Elvano Hatorangan, dan menyebutnya main-main dalam proyek menara BTS Kominfo.
Hakim juga menyebutkan bahwa proyek tower BTS strategis arahan presiden saat covid melanda Tanah Air.
"Itu proyek tahun 2020 covid 2019. Ada tiga proyek prioritas itu instruksi dari presiden sebagai kepala negara menyatakan ada tiga proyek strategis yang harus dilaksanakan," kata hakim kepada Elvano di PN Tipikor Jakarta Pusat, Selasa (15/8/2023) yang bersaksi untuk terdakwa Johnny G Plate, Anang Achmad Latif dan Yohan Suryanto.
"Pertama masalah kesehatan terkait obat-obatan karena covid saat itu. Tahu tidak saudara," tanya hakim.
"Tahu saya pernah mendengar," jawab Elvano.
"Kedua Kominfo, makannya usulan Jhonny G Plate itu disetujui oleh presiden karena ini menyangkut dunia pendidikan. Pada waktu itu belajar jarak jauh online sampai desa-desa," kata hakim.
"Tidak bisa orang bertatap muka. Jadi perlu komunikasinya lancar. Jadi semua desa dan daerah online semua termasuk kantoran. Makannya ini program prioritas," jelas hakim.
"Kesehatan, komunikasi dan pendidikan. Itu yang diinstruksikan oleh presiden sebagai kepala negara. Makannya dananya besar disetujui oleh presiden bersama dengan DPR RI," lanjutnya.
Kemudian hakim berikan pemahaman sebaliknya saksi Elvano malah main-main.
"Sebaliknya dilakukan dilaksanakan proyek itu. Saudara pekerjaannya seperti ini di bawah saudara sadar atau tidak itu," tanya hakim.
"Ini proyek strategis makannya dananya triliunan, main-main sampai di bawah, itu masalahnya," tegas hakim.
Berapa anggaran yang saudara tahu 7.904 BTS untuk tahun anggaran 2021 dan 2022," tanya hakim.
"Total Rp 17 triliun lebih," jawab Elvano.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.