Peringatan Dini Besok 16 Agustus 2023, BMKG: 19 Wilayah Berpotensi Terjadi Cuaca Ekstrem
Peringatan dini cuaca ekstrem BMKG besok, Rabu 16 Agustus 2023, terdapat 19 wilayah berpotensi terjadi hujan lebat, kilat dan angin kencang.
Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Berikut peringatan dini cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada besok Rabu, 16 Agustus 2023.
Dikutip dari bmkg.go.id, peringatan dini cuaca ekstrem terjadi di beberapa wilayah di Indonesia.
Berdasarkan laporan informasi terbaru dari BMKG, cuaca ekstrem terjadi di 19 wilayah di Indonesia.
Tampaknya ada 4 wilayah yangmengalami hujan disertai dengan kilat dan angin kencang.
Sedangkan di Nusa Tenggara Timur berpotensi terjadi angin kencang.
Selain itu di 14 wilayah lainnya juga berpotensi terjadi hujan lebat, disertai kilat dan angin kencang.
Baca juga: Gempa Hari Ini M 5,8 Guncang NTT, BMKG: Dirasakan di Sumbawa, Bima, Ende hingga Denpasar
Wilayah yang berpotensi terjadi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Jambi
- Sumatera Selatan
- Kalimantan Tengah
- Gorontalo
Wilayah yang berpotensi terjadi angin kencang:
- Nusa Tenggara Timur
Baca juga: Info Cuaca Besok, 15 Agustus 2023 di Indonesia, BMKG: Bengkulu Hujan Ringan Malam Hari
Wilayah yang berpotensi terjadi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Aceh
- Sumatera Utara
- Sumatera Barat
- Riau
- Bengkulu
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Utara
Baca juga: Peringatan Dini Besok 15 Agustus 2023, BMKG: 17 Wilayah Mengalami Cuaca Ekstrem
- Kalimantan Timur
- Sulawesi Utara
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Barat
- Maluku Utara
- Papua Barat
- Papua
Baca juga: Peringatan Dini BMKG Gelombang Tinggi Selasa, 15 Agustus 2023: Perairan Utara Sabang Capai 4 Meter
Pemicu Cuaca Ekstrem
Daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) terpantau memanjang.
Konvergensi memanjang dari Laut Andaman hingga Pesisir Barat Thailand, dari Pesisir Barat Vietnam hingga Laut Cina Selatan, dari Laut Sulu hingga Filipina Bagian Selatan, dari Pesisir Barat Lampung hingga Pesisir Barat Bengkulu.
Dari Pulau Timor hingga NTB, dari Kalimantan Tengah hingga Kalimantan Utara, dari Sulawesi Tenggara hingga Selat Karimata, dari Papua Tengah hingga Papua Barat dan Samudra Pasifik Timur Filipina juga terjadi konvergensi.
Pertemuan angin (konfluensi) juga terjadi di Laut Cina Selatan, Laut Andaman, Laut Banda, Laut Laut Jawa, Samudra Hindia Selatan NTT hingga Barat Daya Lampung, dari Laut Arafuru hingga Laut Aru, dan di Samudra Pasifik Timur Filipina.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.
Peningkatan Kecepatan Angin Permukaan > 25 knot terpantau di Laut Cina Selatan, di Laut Andaman, dan di Samudra Hindia Selatan Jawa hingga Barat Daya Sumatra, yang mampu meningkatkan ketinggian gelombang di wilayah perairan sekitarnya.
(Tribunnews.com/Oktavia WW)