Hadiri Sidang MPR: Megawati Rapikan Dasi Ketua KPK, Prabowo Cium Tangan Sinta Wahid, Jokowi Curhat
Presiden kelima RI sekaligus Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, hadir dalam sidang di MPR itu.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI-DPD RI Tahun 2023 di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023), berjalan lancar.
Acara kenegaraan itu dihadiri sejumlah pejabat negara dan tokoh nasional.
Berikut momen selama acara berlangsung sebagaimana dirangkum Tribunnews.com pada Kamis (17/8/2023).
1. Bu Mega Rapikan Dasi Ketua KPK
Presiden kelima RI sekaligus Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, hadir dalam sidang di MPR itu.
Dia tampak merapikan dasi Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri.
Momen itu berlangsung saat Megawati tiba di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat.
Megawati terlihat mengenakan kebaya putih yang dipadukan dengan kain merah.
Setibanya di Gedung DPR, Megawati langsung bertemu dengan Firli Bahuri.
Dalam kesempatan itu, Firli Bahuri yang mengenakan setelan jas tampak tersenyum menyambut Magawati.
Namun tak berselang lama, Megawati justru merapikan dasi Firli.
Ketua KPK itu pun membungkukkan badan ketika Megawati merapikan dasinya.
Selain Megawati, hadir pula sejumlah kader PDIP, di antaranya Menpan-RB Azwar Anas, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga, dan Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah.
Megawati dan rombongan kader PDIP itu tiba di Gedung DPR usai Presiden Joko Widodo (Jokowi) masuk ke dalam ruang VVIP.
Momen Megawati merapikan dasi Firli pun menuai sorotan.
Namun, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata justru menganggap tindakan Megawati sebagai hal biasa.
“Ya wajar saja. Kalian bisa juga misalnya saya pakai dasi ini, dasi saya enggak rapi, kan bisa kalian, ‘Pak dasinya enggak rapi’, lurusin,” ujar Alexander, dikutip dari Kompas.com, Rabu (16/8/2023).
Alexander tak tahu pasti apakah Firli memiliki kedekatan dengan Megawati.
Namun, ia memastikan Firli dan Megawati memang saling mengenal.
Menurut Alexander, Firli juga pernah menjadi ajudan Wakil Presiden Boediono.
“Ya secara pergaulan mungkin lebih luaslah, Pak Ketua itu networking-nya, dibanding saya ya. Saya enggak kenal siapa-siapa,” tutupnya.
2. Prabowo Cium Tangan Sinta Wahid
Menteri Pertahanan RI (Menhan) Prabowo Subianto sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mencium tangan istri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Sinta Nuriyah Wahid.
Momen tersebut terjadi setelah keduanya menghadiri acara Sidang Tahunan MPR RI di Gedung Kura-Kura, Senayan, Jakarta, Rabu (16/7/2023).
Prabowo yang mengenakan setelah jas dipadu berpeci hitam awalnya terlihat keluar dari Gedung Nusantara bersama Sinta Nuriyah dan Yenny Wahid.
Mereka terlihat berjalan berdampingan dengan Sinta Nuriyah yang mengenakan kebaya merah dipadu hijab pink.
Sementara, Yenny Wahid, Putri Gus Dur mengenakan kebaya merah muda dipadu hijab oranye.
Dalam kesempatan tersebut, ketiganya terlihat berbincang singkat dengan menampilkan raut wajah yang riang gembira.
Prabowo Subianto pun terilihat mencium tangan Sinta Nuriyah ketika istri Gus Dur itu hendak masuk ke mobil..
Setelah itu, Prabowo terlihat ikut mengantarkan dan menaikkan Sinta Nuriyah ke dalam mobil.
Saat itu, Prabowo juga sempat berbincang dan berswafoto dengan Sinta dan Yenny sebelum meninggalkan parkiran.
Setelahnya, Prabowo kembali sungkem mencium tangan Sinta Nuriyah tanda berpamitan.
Tentu saja momen tersebut mengundang perhatian awak media.
3. Jokowi Curhat
Saat pidato di Sidang Tahunan MPR, Presiden Jokowi curhat terhadap berbagai persoalan yang dihadapinya.
Diantaranya dia bicara soal jadi seorang Presiden yang tidak mudah seperti dibayangkan.
Apalagi di era media sosial sekarang ini yang setiap permasalahan akan sampai kepada dirinya.
Hal itu disampaikan Jokowi dalam Pidato Kenegaraan dalam rangka Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI-DPD RI Tahun 2023 di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023).
"Posisi Presiden itu tidak senyaman yang dipersepsikan. Ada tanggung jawab besar yang harus diemban. Banyak permasalahan rakyat yang harus diselesaikan dan dengan adanya media sosial seperti sekarang ini. Apapun, apapun bisa sampai ke Presiden," kata Jokowi.
Bukan hanya permasalahan, Jokowi mengatakan kemarahan, fitnah, hingga cacian ia dengar di era masifnya media sosial sekarang ini.
Secara pribadi ia menerima cacian tersebut.
"Saya tahu ada yang mengatakan saya ini bodoh, plonga-plongo, tidak tahu apa-apa, Fir’aun, tolol. Ya ndak apa, sebagai pribadi saya menerima saja," katanya.
Meskipun menerima, Presiden mengaku sedih dengan mudahnya orang mengucapkan fitnah dan cacian tersebut.
Ia merasa budaya santun dan budi pekerti luhur mulai hilang dari bangsa Indonesia.
"Kebebasan dan demokrasi digunakan untuk melampiaskan kedengkian dan fitnah. Polusi di wilayah budaya ini sangat melukai keluhuran budi pekerti bangsa Indonesia," katanya.
Tidak hanya dirinya, Jokowi mengatakan mayoritas masyarakat juga kecewa dengan polusi budaya tersebut.
Namun baiknya cacian dan makin tersebut membangunkan nurani bangsa untuk bersatu menjaga moralitas ruang publik.
"Bersatu menjaga mentalitas masyarakat sehingga kita bisa tetap melangkah maju, menjalankan transformasi bangsa. Menuju Indonesia Maju. Menuju Indonesia Emas 2045," katanya.