Kaesang Menang Busana Terbaik Lewat Pakaian Adat Minahasa, Ini Makna Filosofis di Baliknya
Ini makna filosofis dari pakaian adat yang dipakai Kaesang Pangarep sehingga ia memenangkan lomba baju adat di Istana Negara.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Tiara Shelavie
Selain Kaesang, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani turut memenangkan pakaian adat terbaik dalam HUT RI ke-78 kali ini.
Ia meraih peringkat kelima dibawah Kaesang yang menempati posisi keempat.
Adapun para pemenang ini memperoleh hadiah berupa sepeda dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Berikut para pemenang pakaian adat terbaik di HUT RI ke-78 di Istana Negara.
1. Raja Amarasi, pakaian adat Nusa Tenggara Timur (NTT)
2. Gretty, pakaian adat Bengkulu
3. Kohar, pakaian adat Banyuwangi
4. Kaesang Pangarep, pakain adat dari Suku Minahasa, Sulawesi Utara
5. Sri Mulyani, pakaian adat Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT.
Jokowi Pakai Pakaian Adat Singkok Singkepan Ageng
Sementara, dalam edisi HUT RI tahun ini, Jokowi mengenakan pakaian adat Singkok Singkepan Ageng.
Deputi Bidang Pers, Protokol, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin mengungkapkan pakaian yang dikenakan Jokowi kerap dikenakan oleh raja-raja Pakubuwono Surakarta.
"Presiden Joko Widodo mengenakan baju daerah Ageman Songkok Singkepan Ageng. Ageman ini dipakai oleh para raja Pakubuwono Surakarta Hadiningrat dalam acara Enggar soho Tedhak Loji," ujar Bey dalam keterangannya.
Bey mengungkapkan Enggar Eggar soho Tedhak Loji adalah acara di mana raja keluar dari keraton dengan menaiki kereta kuda dan dikawal perangkat keraton untuk melihat kondisi masyarakat.
"Dalam pelaksanaannya, di sepanjang jalan Sang Raja membagikan uang dan makanan sebagai rasa cinta kasih kepada kawulonya atau bisa disebut turuba (turun ke bawah)," katanya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Kompas.com/Ari Welianto)
Artikel lain terkait HUT Kemerdekaan RI