Mantan Menteri BUMN Laksamana Sukardi Ungkap 5 Komorbid Bangsa yang Menghambat Kemajuan Indonesia
Laksamana Sukardi, mengungkapkan pandangannya mengenai lima komorbid bangsa yang dianggapnya menjadi hambatan dalam kemajuan Indonesia.
Penulis: Toni Bramantoro
Editor: Dewi Agustina
Pola asuh semacam ini menghambat pertumbuhan pemimpin yang cerdas dan berpikir kritis.
Komorbid ketiga adalah persepsi yang keliru, yang disebabkan oleh penanganan hukum yang tidak transparan serta citra pemimpin yang dibentuk oleh buzzer dan media sosial.
Hal ini mengakibatkan masyarakat salah melihat dan memilih pemimpin, dan pada akhirnya, negara terperosok ke dalam kondisi yang semakin buruk.
"Akhirnya bukan negara ini semakin baik, tapi malah tercebur ke jurang," tandasnya.
Salah tafsir juga menjadi salah satu komorbid bangsa ini. "Kita masih ada istilah UUD (Ujung-ujungnya duit), "Markus" atau makelar kasus. Itu bararti hukum untuk orang-orang tertentu ditafsirkan berbeda. Nah selama ada salah tafsir semacam itu, investor juga tidak mau masuk."
Yang terakhir adalah salah tata kelola. Pada bangsa yang barbar, sangat sulit melakukan tata kelola. Padahal tata kelola yang baik akan menghilangkan peluang korupsi, dan kesalahan tata kelola membuat korupsi subur. Itu tidak boleh salah.
Kampus ITB dipilih karena Laksamana merupakan alumnus ITB. "Ini kan anak-anak muda generasi Z ya. Ada 5000 lebih. Jadi saya harus memberikan semangat, masukan-masukan kepada mereka. Apalagi mereka mahasiwa ITB, universitas yang sangat prestisius. Tapi kan ketika mereka lulus, mereka akan masuk dalam kehidupan sosial yang sangat dinamis," jelasnya.