Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wawancara Khusus dengan Mayjen Purn TB Hasanuddin: Beli Pesawat Jangan Cuma karena Selera

TB Hasanuddin mengatakan, bahwa pihaknya bersama jajaran di Komisi I DPR tak mendapat laporan dan pembahasan dari Kemenhan RI soal pesawat bekas.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Wawancara Khusus dengan Mayjen Purn TB Hasanuddin: Beli Pesawat Jangan Cuma karena Selera
Ist
Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin saat wawancara khusus bersama Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra, di Kantor Tribun Network, Palmerah, Jakarta, Kamis (17/8/2023). 

Tanya sama yang menbuat kontrak saja. Saya enggak tau, takut salah.

Kalau untuk pesawat Rafale ada Pak?

Kalau itu memang ada, dan pernah dirapatkan sekilas tentang rencana pengadaan.

Berarti Komisi I sudah setuju soal Rafale yang 3 tahun lagi mau dikirim?

Iya, sudah dibicarakan. Tidak masalah. Karena itu pesawat baru.

Ini ada cerita bahwa kapal-kapal selam kita yang dibeli dari Korea Selatan dll tidak bisa nyelam? kapal Selam tidak bisa nyelam, Bapak pernah dengar itu?

Ya dengar sekali. Jadi saya sudah diskusi memang kapal selam yang sekarang ini kan dalam tahap pembangunan. Kemudian skill kita dan Daewoonya belum full 100 persen.

Kalau misalnya menyelam pada kedalaman yang tidak terlalu dalam masih bisa. Tetapi kalau mungkin ke dalam kemudian nanti di dalam menembakkan peluru dan sebagainya itu teknologinya memang perlu peningkatan. Dan terus dilakukan sebuah upaya para pakar kita dan ahli teknologi kita dan bekerjasama dengan Korea.

Kalau boleh jujur, kapal selam kita itu memenuhi syarat bertempur di lautan nggak sih Pak? Kan tadi kalau ke dalaman tertentu dia tidak mampu?

Begini, desain kapal itu memang untuk bertempur di tempat yang lebih dalam cocok untuk perairan Indonesia. Kalau kelas Scorpène memang di perairan yang menengah tetapi itu lebih canggi.

BERITA REKOMENDASI

Tinggal kita sekarang untuk menuju ke kelas yang lebih Hick-Tech emang perlu kita belajar yang memang dasar dasarnya dulu kapal selam.

Jangan kemudian kita mampu membuat sebuah kapal selam yang canggih kemudian kapal selam nuklir belum sampai ilmunya kita.

Tetapi kita harus memulai sesuai dengan Undang-undang Industri Pertahanan nomor 16 tahun 2012 itu memang kita sedang menuju ke sana. Yang penting begini ketiga misalnya kita di dalam melakukan upaya upaya membuat perlengkapan alat sampul kita alusista kita supaya kita 20 sampai 30 tahun ke depan mampu membuat sendiri seluruh alusista kita mungkin ada hambatan-hambatan.

Jangan sempat sampai putus asa 'oh ini tidak bagus' pindah lagi lalu kapan selesainya. Itu menurut hemat saya. Jadi kita harus terus mengembangkan kemampuan kita sendiri dan belajar meningkatkan. Jangan cepat putus asa ketika ada kita mau buat ini ada hambatan sudahlah kalau gitu kerjasama dengan yang lain dan sebagainya itu biayanya juga tidak sedikit kalau tiba tiba ganti begitu.

Ini ada semacam pengetahuan begitu ya, bahwa ketika kita membeli alusista di negara-negara barat, itu syaratnya ribet banget. Harus ini dan itu, jadi kita harus ikut mereka dan kepentingan politisnya tinggi ketimbang negara-negara di luar negara barat. Sepengetahuan Bapak benar tidak?

Jadi begini, dulu kita sebelum ada Undang-undang tentang Industri Pertahanan itu kita membeli pesawat ketika kita ada masalah di dalam negeri pesawat itu tidak boleh, diembargo.

Ketika kita membeli tank, lalu ada masalah di Aceh, tank itu diembargo tidak boleh dipakai, padahal beli pakai duit kita sendiri, tidak hutang. Kenapa kok tidak boleh dipakai. Selalu ada buah pemikiran pemikiran dan lahir lah Undang-undang Nomor 16 tahun 2012 itu bahwa pada suatu saat setelah 30 atau 40 tahun Indonesia harus mampu berdiri sendiri membuat seluruh alusista dalam negeri secara bertahap.

Lalu ketika misalnya membeli pesawat dari mana dari mana harus ada kerjasama dengan industri pertahanan di dalam negeri.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas