Kurikulum Merdeka Ubah Penjurusan di SMA, Siswa Bidik Kedokteran Bisa Pilih Pelajaran Seni
Kemendikbudristek melakukan sejumlah perubahan dalam sistem seleksi perguruan tinggi sebagai respons penerapan Kurikulum Merdeka.
Editor: Anita K Wardhani
![Kurikulum Merdeka Ubah Penjurusan di SMA, Siswa Bidik Kedokteran Bisa Pilih Pelajaran Seni](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ilustrasi-siswa-sma-143251.jpg)
Zulfikri Anas mengatakan sebanyak 80 persen sekolah di Indonesia sudah menerapkan Kurikulum Merdeka.
![Ilustrasi siswa SMA.](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ilustrasi-siswa-sma1212.jpg)
Sekolah-sekolah ini, menurut Zulfikri telah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dalam pembelajaran.
Menurut Zulfikri, jenjang SMA sederajat merupakan jenjang yang paling banyak
menerapkan Kurikulum Merdeka.
"Secara total hampir 80 persen. Bahkan kalau kita lihat per jenjang, untuk di sekolah SMA SMK sudah mendekati 90 persen,"ujar Zulfikri.
Penerapan Kurikulum Merdeka yang masih rendah, kata Zulfikri, terdapat pada Pusat
Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Zulfikri menduga sekolah yang belum menerapkan Kurikulum Merdeka karena kurangnya
sosialisasi.
"Cuma di PKBM yang rendah jumlahnya, tapi kalau rata-rata 80 persen di Indonesia
dan seluruh Indonesia dan itu berdasarkan pilihan mereka," tutur Zulfikri.
Dirinya mengatakan masih terdapat sekolah yang belum menyadari bahwa perubahan
kurikulum ini bukan sekadar perubahan nama.
Kurikulum Merdeka, menurut Zulfikri, adalah perubahan iklim pembelajaran atau transformasi pembelajaran yang lebih bersahabat dengan anak.
"Lebih dekat dengan anak, sehingga mengubah kebiasaan selama ini yang terfokus
dengan materi kurikulum, sekarang berfokus ke anak," pungkas Zulfikri.
Jangan Dipaksa
![Sejumlah anak-anak warga sekitar Kecamatan Tegalsari, Surabaya, belajar daring bersama di posko bank sampah dengan tim relawan Kampung Kedondong, Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (21/8/2020). Meskipun merupakan hari libur berkenaan dengan cuti bersama, siswa dan siswi memanfaatkan waktu libur untuk belajar daring dan mengerjakan pekerjaan rumah yg diberikan oleh sekolah masing-masing. Surya/Ahmad Zaimul Haq](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/siswa-belajar-daring-bersama-di-posko-bank-sampah_20200821_214613.jpg)
Kemendikbudristek juga mengimbau Pemerintah Daerah(Pemda) agar tidak memaksakan sekolah untuk menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar.
Saat ini masih ada 20 persen sekolah yang belum menerapkan Kurikulum Merdeka dalam
pembelajarannya.
Menurutnya, sekolah perlu mendapatkan pemahaman yang baik mengenai Kurikulum Merdeka.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.