TNI AU Sebut Bandara Kediri Ganggu Rute Latihan Pesawat Tempur di Lanud Iswahjudi
Yoga mengatakan, Bandara Dhoho akan meningkatkan ekonomi Kota Kediri. Namun, di sisi lain, pembangunan bandara itu berdampak pada pengeluaran dana TNI
Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - TNI Angkatan Udara (AU) angkat bicara soal rencana operasional Bandara Internasional Dhoho, Kediri, Jawa Timur, di 2024 mendatang.
Bandara Dhoho disebut mengganggu area latihan pesawat tempur di Lanud Iswahjudi.
Baca juga: Bandara Dhoho Kediri Siap Dikelola Angkasa Pura I, Akomodir Pasar Penerbangan Kargo
"Bandara Kediri itu kira-kira 30,25 mil dari kita. Memang akibatnya kita akan kehilangan seperempat training area yang ada di timur. Karena ada bandara kita tidak bisa memanfaatkan wilayah itu untuk melaksanakan latihan," kata Komandan Wing Udara 3 Lanud Iswahjudi Kolonel Pnb I Gusti Made Yoga, kepada wartawan, Kamis (24/8/2023).
Yoga mengatakan, Bandara Dhoho akan meningkatkan ekonomi Kota Kediri. Namun, di sisi lain, pembangunan bandara itu berdampak pada pengeluaran dana TNI AU yang lebih besar untuk latihan.
"Secara ekonomi, bandara akan meningkatkan tingkat ekonominya Kediri. Tetapi di di pihak lain, secara ekonomi TNI AU membayar mahal karena harus kehilangan daerah tersebut," kata Yoga.
Baca juga: KSP Dorong Percepatan Pembangunan Bandar Udara Dhoho Kediri
Pengeluaran akan lebih besar, sebab dijelaskan Yoga, jarak latihan bertambah dan lebih panjang karena adanta pembangunan Bandara Kediri itu.
"Kalau harus ke selatan terus latihannya, yang tadinya cuma butuh 10 ribu dolar, ke bawah jadi 30 ribu dolar per jam," ucap penerbang pesawat tempur F-16 itu.
Ia menyampaikan, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak bandara tersebut untuk mencari jalan tengah.
"Kami mencoba bernegosiasi dengan pihak Bandara soal waktu mana saja yang harapan kami bisa tidak mengganggu kegiatan kami latihan," tuturnya.