Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hasto: Banyak Arsip Soal Kepemimpinan Indonesia untuk Dunia di ANRI

Diapun menyebut dengan melihat dokumen di Arsip Nasional bisa memberi inspirasi akan kepemimpinan Indonesia untuk menghadapi masa depan.

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Hasto: Banyak Arsip Soal Kepemimpinan Indonesia untuk Dunia di ANRI
ist
Dosen Ilmu Pertahanan (Unhan) RI Hasto Kristiyanto mengatakan dengan riset di Arsip Nasional banyak informasi penting ditemukan tentang geopolitik Presiden Pertama RI Soekarno alias Bung Karno yang membicarakan tentang ilmu kepemimpinan Indonesia dan dunia. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dosen Ilmu Pertahanan (Unhan) RI Hasto Kristiyanto mengatakan dengan riset di Arsip Nasional banyak informasi penting ditemukan tentang geopolitik Presiden Pertama RI Soekarno alias Bung Karno yang membicarakan tentang ilmu kepemimpinan Indonesia dan dunia.

Hal itu disampaikannya saat menjadi pembicara kunci dalam acara Seminar Nasional “Marwah Geopolitik dan Geostrategi dalam Arsip” yang digelar Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) di Ruang Noerhadi Magetsari ANRI, Jakarta, Jumat (25/8/2023).

Diapun menyebut dengan melihat dokumen di Arsip Nasional bisa memberi inspirasi akan kepemimpinan Indonesia untuk menghadapi masa depan.

Baca juga: UNESCO Menyerahkan Sertifikat Memory of the World Arsip Pidato Sukarno di PBB

"Dokumen-dokumen dan arsip yang ada di sini, diskursus tentang geopolitik dan kepemimpinan Indonesia bagi dunia itu betul-betul mendorong seluruh daya gerak anak bangsa kita untuk bertindak ke luar, bukan ke dalam sesama anak bangsa sendiri. Sehingga kepemimpinannya sangat jelas dari arsip yang ditemukan di sini," urai Hasto.

Hasto menceritakan saat menyusun disertasinya, dia banyak menemukan contoh arsip pada masa lalu bagaimana Soekarno dalam membangun suatu the power of Indonesian diplomacy. Dimana Indonesia betul-betul memiliki suatu wawasan geopolitik yang luar biasa. Contoh temuan-temuan arsip yang sangat penting, penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika termasuk Indonesia dalam kepungan pangkalan militer negara-negara barat.

Baca juga: Arsip Pidato Bung Karno di PBB 1960 Ditetapkan UNESCO Sebagai Memori Dunia

"Ketika memulai penelitian, saya diawali satu pertanyaan sederhana, mengapa pada 1965 Soekarno melalui Konferensi Islam Asia Afrika disebut sebagai pendekar dan pembebas bangsa-bangsa Islam? Ini ada dokumen yang kami temukan, dan dokumen ini digelapkan dari sejarah bahwa Soekarno itu pemimpin, pendekar dan pembebas bangsa-bangsa Islam," papar Hasto.

Geopolitik Soekarno ini merupakan ilmu kepemimpinan Indonesia bagi dunia dengan menggunakan 7 instrument of national power dalam memperjuangkan kepentingan nasional Indonesia berdasarkan konstelasi geografia. Geopolitik Soekarno memberikan ilmu kepemimpinan dengan menggunakan the power of idea, the power of imagination, yang kemudian digalinya.

BERITA TERKAIT

“Dari arsip ini saya menemukan bagaimana tradisi intelektual dari Soekarno yang minimal sejak muda sudah berimajinasi tentang Indonesia Raya kita,” kata Hasto.

Dia menuturkan, pada tahun 1930, memperlihatkan bagaimana Soekarno berimajinasi tentang Indonesia, yang bukan hanya dari Sabang sampai Merauke, tapi juga sampai Filipina. “Itu gambaran cara pandang Soekarno tentang Indonesia ketika dia berusia 29 tahun berimajinasi bagaimana Indonesia itu,” ungkap Hasto.

Soekarno, lanjut dia, sejak awal memperlihatkan bagaimana cara berpikir anak bangsa bukan hanya memikirkan Jawa atau Sumatera. Tapi sudah memikirkan masa depan Indonesia untuk dunia.

“Jadi tradisi intelektual Soekarno ini sangat penting. Bagaimana sejarah nusantara dan dunia di blended dalam dialetika alam pikir,” ungkap Hasto.

Baca juga: Rieke Bicara Soal Peradaban Islam Dalam Arsip Bersejarah

Karena itu, dalam geopolitik Soekarno kita harus memiliki cara pandang yang mengintegrasikan national view dengan social view.

“Inilah suatu tradisi intelektual yang memunculkan suatu ide, imajinasi. The power of intelectual science. Mampu menggambarkan tentang bagaimana kita membentuk jati diri kita sebagai bangsa,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas