Kisah Anak Pandeglang Jebolan Pesantren yang Terima Beasiswa di Vatikan dan Bertemu Paus Fransiskus
Seorang WNI asal Pandeglang, Deni Iskandar mendapat kesempatan bertemu dengan Paus Fransiskus di Vatikan, pada Rabu (28/06/2023) di akhir sudinya.
Editor: Theresia Felisiani
Deni Iskandar ditinggal di desa Pandeglang bersama kakak perempuan Iyot.
Mengingat masa depan kedua anaknya masih panjang, Iyot yang aslinya dari Pandeglang, Banten, ingin bertaruh untuk memperbaiki nasib.
Ketika ada kesempatan untuk mandiri, pada tahun 2001, Iyot menggadaikan tanah keluarganya untuk dapat membeli kios kecil sederahana di Tanah Abang.
Keputusan ini sangat mengkhawatirkan keluarga kandungnya, khawatir jika tanah itu akan terbang selamanya.
Namun single parent ini tidak mau menyerah dengan nasib.
Kios kecil dan sederhana itu digunakan untuk jualan kopi serta nasi.
Ia berjualan kopi 24 jam full. Ia dibantu saudaranya.
Selama 21 tahun, ia menjual kopi dari harga mulai Rp 2.000 per gelas hingga Rp Rp 3.000.
Harga yang normal untuk di pasar Tanah Abang.
Hebatnya, meski kerja 24 jam, ia tidak lupa menenuaikan kewajiban agamanya.
Alhasil, hasil kerja kerasnya selama tiga tahun mampu menebus tanah keluarga yang digadaikan seharga 15 gram emas pada waktu itu.
Iyot tidak mau bermain-main dengan hidupnya.
Dirinya hanya ingin anaknya berpendidikan dan menjadi pegawai negeri.
Meski berkekurangan secara materi, Iyot menolak uang sebesar Rp 350.000 pemberian anaknya, Deni Iskandar yang nekat putus sekolah dan memilih jadi kernet truk.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.