Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepolisian telah menyiapkan serangkaian mekanisme pengaturan pengamanan para delegasi KTT ke-43 ASEAN Summit 2023 di DKI Jakarta pada 5-7 September 2023.

Asops Kapolri, Irjen Pol Verdianto mengatakan salah satu upaya untuk memantau secara langsung situasi keamanan dan lalu lintas saat pengawalan delegasi, personel yang bertugas akan dilengkapi dengan kamera yang menempel di badan.

"Petugas yang melakukan pengawalan nanti akan dilengkapi dengan body camera, yang bisa memantau situasi," kata Verdianto dalam diskusi FMB9, disiarkan Youtube Kemkominfo TV, Jumat (1/9/2023).

Baca juga: Kemenkominfo Minta Lembaga Pemerintah Berupaya Buat KTT ASEAN Trending Topik di Media Sosial

Nantinya, jika terpantau situasi lalu lintas terjadi kepadatan pada saat delegasi bergerak, maka koordinasi akan dilakukan untuk pengaliran jalur alternatif.

Sementara pada pengaturan lalu lintas, kepolisian akan memberlakukan sistem buka-tutup untuk ruas sekitar Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, maupun sejumlah ruas di Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan.

Mengingat, ada sekitar 16 hotel yang menjadi lokasi inap, termasuk kegiatan side event dari para delegasi.

"Jadi kalau pengaturan lalu lintas kita pakai sistem buka - tutup. Kalau kita lihat ada kepadatan kita tutup, karena konsentrasi kegiatan itu ada sekitar 16 hotel, dan ada kegiatan side event yang memang kita konsentrasi personelnya untuk buka - tutup jalur," kata dia.

"Mudah-mudahan dengan sistem ini bisa terurai," tuturnya.

Sebagai informasi, pasukan gabungan yang terlibat dalam tugas pengawalan rute dan parkir sebanyak 1.679 personel. Meliputi personel Korlantas Polri, Ditlantas Polda Metro Jaya, Ditlantas Polda Banten, Ditlantas Polda Jawa Barat dan beberapa Polda lain yang di BKO ke Korlantas Polri.

Adapun kendaraan BKO ke Paspampres sebanyak 60 mobil listrik, 66 motor listrik. Untuk delegasi, disiapkan 35 mobil fosil, dan 25 motor fosil.

Kemudian 176 anggota lalu lintas dikerahkan beserta kendaraannya untuk pengawalan VVIP atau ketua delegasi pimpinan negara.

Sementara untuk kelancaran arus lalu lintas, sejumlah usulan kebijakan sudah disampaikan.

Diantaranya work from home (WFH) untuk beberapa kantor yang bersinggungan dengan pelaksanaan ASEAN Summit, pembatasan jenis kendaraan yang melintas, hingga usulan anak-anak sekolah belajar dari rumah selama kegiatan berlangsung.