Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pimpin Sidang APSC, Mahfud MD Soroti Perdagangan Orang dan Isu Myanmar

Mahfud MD bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memimpin sidang ke-27 APSC Council yang diikuti para Menteri Luar Negeri negara anggota ASEAN

Penulis: Gita Irawan
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Pimpin Sidang APSC, Mahfud MD Soroti Perdagangan Orang dan Isu Myanmar
Tim Humas Kemenko Polhukam RI
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memimpin sidang ke-27 APSC Council di Sekretariat ASEAN yang diikuti oleh para Menteri Luar Negeri negara anggota ASEAN pada Senin (4/9/2023) di Jakarta. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memimpin sidang ke-27 APSC Council yang diikuti para Menteri Luar Negeri negara anggota ASEAN di Sekretariat ASEAN Jakarta pada Senin (4/9/2023).

Dalam sidang tersebut, terdapat dua agenda utama yang diangkat yaitu review kemajuan kerja sama badan sektoral Pilar Masyarakat Polkam ASEAN dan kemajuan implementasi Cetak Biru Pilar Masyarakat Polkam ASEAN 2025. 

Dalam kegiatan tersebut, Mahfud juga menegaskan mengenai kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang semakin meningkat di kawasan ASEAN.

Ia menekankan ASEAN harus memastikan Upaya pencegahan, persekusi pelaku, dan perlindungan korban. 

"Sebagai mandat dari APSC Council, kita tidak boleh mengesampingkan tantangan spesifik di kawasan kita ini," kata Mahfud dalam keterangan resmi Tim Humas Kemenko Polhukam RI pada Senin (4/9/2023).

"Pada KTT ke-42 di Labuan Bajo bulan Mei 2023 lalu, para kepala negara telah menyepakati ASEAN Leaders Declaration Combatting Trafficking in Persons, kini saatnya kita terus mengimplementasikan komitmen ini, kita harus memastikan upaya pencegahan, persekusi pelaku, dan perlindungan korban," kata Mahfud.

Mahfud juga menyoroti masih belum adanya kemajuan signifikan implementasi 5 Poin Kesepakatan oleh junta militer Myanmar yang menghambat kerja sama ASEAN secara keseluruhan.

BERITA TERKAIT

Ia lantas menyampaikan tentang situasi global dipengaruhi oleh menguatnya rivalitas geopolitik dan perang Rusia-Ukraina yang masih berlangsung.

Mahfud mengingatkan bahwa ASEAN tidak ingin hal serupa terjadi di kawasan. 

Menurut Mahfud, ASEAN juga perlu memperkuat kerja sama pemberantasan kejahatan transnasional lainnya seperti peredaran gelap narkoba, pencucian uang, dan terorisme melalui manajemen perbatasan dan berbagai informasi. 

Para Delegasi yang hadir menyampaikan tantangan keamanan di kawasan, dan perlunya ASEAN berperan kuat dan sentral dalam menghadapi tantangan internal dan eksternal kawasan.

Menanggapi hal itu, Mahfud menyampaikan ASEAN harus mampu menghadapi tantangan saat ini dan kedepan dengan kerjasama politik dan keamanan yang solid untuk membawa kemakmuran rakyat ASEAN bersama. 

Baca juga: Jadwal Agenda KTT ASEAN 4 September 2023, Ada Pertemuan Menteri Luar Negeri se-Asia Tenggara

"Karena itu, kerjasama politik dan keamanan ASEAN harus menitik beratkan pada kawasan dan berpusat pada komunitas ASEAN. Memastikan semuanya terlibat dan memiliki akses, adalah kunci untuk kestablan dan kemakmuran kawasan ASEAN," kata dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas