Wapres AS Kemala Harris dan PM China Kenakan Batik dengan Sajian Menu Mewah Nusantara di Gala Dinner
Para pemimpin negara ASEAN menghadiri acara Gala Dinner di Hutan Kota GBK, Jakarta, Rabu malam (6/9/2023).
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Para pemimpin negara ASEAN menghadiri acara Gala Dinner Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN di Hutan Kota GBK, Jakarta, Rabu malam (6/9/2023).
Di acara tersebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Ibu Negara Iriana Jokowi hadir mengenakan pakaian adat Betawi dan menyambut kedatangan para delegasi.
Sejumlah momen-momen menarik terlihat di acara tersebut. Berikut beberapa diantaranya:
Kompak Kenakan Batik
Sejumlah pemimpin negara mulai berdatangan sekitar pukul 19.00 WIB, dan disambut Presiden Jokowi. Para pemimpin negara dan juga para delegasi ini tampak mengenakan batik.
Pemimpin negara yang dimaksud mulai dari Wakil Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris, Perdana Menteri China Li Qiang, hingga Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau.
Selain itu, para pemimpin negara ASEAN seperti Sultan Brunei Darussalam yakni Hassanal Bolkiah serta Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim.
Sajian Menu Nusantara yang Mewah
Di gala dinner ini disajukan menu Nusantara yang mewah dan lezat. Hal ini diungkapkan Arnold Poernomo yang menjadi salah satu chef yang menyiapkan sajian kuliner untuk para tamu negara.
"Requestnya adalah yang pasti makanan harus mewah, megah, nikmat, enak," ucap Arnold dikutip dalam pernyataannya di akun Sekretariat Presiden, Rabu (6/9/2023).
Sementara itu, Chef Degan Septoadji yang juga ikut turun tangan dalam pembuatan masakan di acara tersebut mengatakan, sentuhan Nusantara tidak dihilangkan.
Baca juga: Megawati Hingga Boediono Hadiri Gala Dinner KTT ASEAN ke-43 di Hutan Kota
"Kita ingin menyajikan di sini adalah masakan Indonesia, karena kita ingin menunjukan masakan Indonesia dan masakan Indonesia jaman sekarang sudah bisa go internasional dari segi penampilan, jelas dari rasanya tetap rasa otentik," ungkap Degan Septoadji.
"Serta penampilan dan cara teknis masak juga sama dengan srandard internasional," sambungnya.