Kartu Kuning UNESCO Untuk Geopark Kaldera Toba Harus Jadi Cambuk Bagi Seluruh Stakeholder
Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) telah menetapkan Kaldera Toba sebagai UNESCO Global Geopark.
Penulis: Johnson Simanjuntak
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) telah menetapkan Kaldera Toba sebagai UNESCO Global Geopark.
Namun sayang diberitakan UNESCO memberikan peringatan kartu kuning pada Geopark Kaldera Toba karena organisasi badan pengelola tak berjalan.
Pemerhati dan pelaku pariwisata Ir Sanggam Hutapea, MM, pun angkat bicara.
Menurutnya kartu kuning untuk Geopark Kaldera Toba harus jadi cambuk bagi semua stakeholder, dari pemerintah pusat, daerah, para bupati di kawasan Danau Toba, maupun para pelaku wisata di kawasan itu.
" Saya kira ini merupakan cambuk untuk semua pihak agar secepatnya bergerak dan bukan untuk saling menyalahkan," ujar Sanggam Hutapea, Senin (11/9/2023), di Jakarta.
Harusnya, lanjut Sanggam, saat mengajukan Kaldera Toba untuk masuk sebagai salah satu situs UNESCO semua pihak mulai dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, maupun masyarakat, sudah menyadari akan ada tanggung jawab besar yang harus dikerjakan bersama sama dalam pengembangan dan pembangunan kawasan Danau Toba.
Sanggam Hutapea mengingatkan perjuangan dan proses panjang dari upaya bersama berbagai pemangku kepentingan baik Pemerintah Pusat dan Daerah maupun masyarakat di kawasan Danau Toba yang mengajukan Geopark Kaldera Toba untuk masuk sebagai salah satu situs UNESCO jangan menjadi perjuangan yang sia-sia .
Sanggam menyerukan kembali, menjadikan kawasan Danau Toba sebagai wisata berkelas dunia, bukan hanya bicara membangun infrastruktur, tetapi juga harus sejalan dengan upaya menjaga ekosistem dan kelestarian lingkungan kawasan Danau Toba.
Untuk itu para pemangku kepentingan yang terlibat dalam pengembangan pariwisata di kawasan Danau harus duduk bersama menyatukan presepsi pengembangan dan pembangunan kawasan Danau Toba. Sebab diperlukan konsistensi serta strategi dan pola edukasi yang tepat.
" Mempertahankan Kawasan Danau Toba agar tetap jadi kawasan warisan dunia harus dilakukan dan menjadi pariwisata Danau Toba berkelas dunia, bukan hanya slogan " tukas Alumnus pascasarjana Universitas Gajah Mada itu.
Karena itu Sanggam Hutapea mengajak seluruh pihak segera bergerak melakukan perbaikan dan mengembangkan kawasan Danau Toba, sehingga Geopark Kaldera Toba tetap masuk sebagai salah satu situs UNESCO.
Membangunan dan mengembangkan kawasan Danau Toba harus melibatkan seluruh elemen. Sebab koordinasi, sinergi dan sinkronisasi sangat diperlukan, baik antara pemerintah pusat dan daerah dan melibatkan pakar, akademisi, profesi dan peneliti dan pelaku pariwisata.
" Mari beradu gagasan, ide - ide kreatif untuk menggerakan masyarakat berinovasi dan berkarya nyata untuk kawasan Danau Toba," ajak Sanggam.
Terkait rekomendasi UNESCO untuk Kaldera Toba, Sanggam HUtapea mengatakan rekomendasi yang disarankan UNESCO hanya bisa diterapkan secara utuh jika seluruh stakeholder duduk bersama, berdiskusi untuk mengkaji rekomendasi itu secara menyeluruh.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.