Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bandar Narkoba Fredy Pratama Jadi Satu-Satunya 'Importir' Pil Yaba ke Indonesia

Mukti menyebut sejauh ini sudah banyak pengungkapan kasus terkait peredaran pil yaba di Indonesia yang diduga didapatkan dari Fredy.

Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Bandar Narkoba Fredy Pratama Jadi Satu-Satunya 'Importir' Pil Yaba ke Indonesia
Dokumentasi Polri
Penyidik Dittipidnarkoba Bareskrim Polri menyita uang gepokan dollar maupun rupiah dan barang bukti lain dari penggeledahan rumah anak buah bandar narkoba Fredy Pratama di BSD, Tangerang Selatan, Kamis (14/9/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bandar narkoba kelas kakap, Fredy Pratama merupakan sosok yang terkenal dalam peredaran narkoba di Indonesia.

Bahkan, Fredy Pratama disebut sebagai satu-satunya importir narkoba jenis pil yaba golongan satu masuk ke Indonesia.

"Iya betul pil yaba. Pil yaba golongan satu. Iya betul satu-satunya kalau dari Thailand dia (Fredy Pratama) sendiri," kata Direktur Tindak Pidana Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa saat dihubungi, Jumat (15/9/2023).

Mukti menyebut sejauh ini sudah banyak pengungkapan kasus terkait peredaran pil yaba di Indonesia yang diduga didapatkan dari Fredy.

Adapun cara Fredy mengedarkan narkoba pil yaba tersebut melalui jaringannya yakni dengan jalur yang sama seperti mengedarkan sabu di Indonesia.

"Jalurnya (peredaran pil yaba) sama kayak (edarkan) sabu," tuturnya.

Berita Rekomendasi

Saat ini, pihak kepolisian masih memburu gembong narkoba yang sudah bermain sejak 2009 lalu tersebut.

Terbaru, polisi menduga jika Fredy masih berada si Thailand lantaran istrinya merupakan warga negara Thailand hingga mertuanya merupakan kartel narkoba di Thailand.

800 Orang Lebih Jaringan Fredy Ditangkap

Polri telah menangkap 884 orang tersangka yang terafiliasi bandar narkoba kelas kakap jaringan internasional, Fredy Pratama.

Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada menyebut pengungkapan ini merupakan periode penangkapan pada 2020-2023.

"Jumlah tersangka pada periode 2020 sampai dengan 2023 adalah sebanyak 884 tersangka," kata Wahyu dalam konferensi pers di Lapangan Bhayangkara, Jakarta, Selasa (12/9/2023).

Wahyu mengatakan dalam periode yang sama, pihaknya juga sudah menyita 10,2 ton sabu milik gembong besar tersebut.

"Tahun 2020-2023 ada 408 laporan polisi dan total barang bukti yang disita sebanyak 10,2 ton sabu yang terafiliasi dengan kelompok Fredy Pratama ini," ucapnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas