Anies Baswedan Ogah Tanggapi Polemik Candaan 'Pilih Amin Bidah': Masa Politik Terus
Anies Baswedan ogah menanggapi soal candaan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas soal 'pilih Amin Bid'ah'.
Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bakal Calon Presiden (Bacapres) Anies Baswedan ogah menanggapi soal candaan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas soal 'pilih Amin Bid'ah'.
Hal itu ditanggapi Anies saat menghadiri pesta pernikahan anak advokat, Hotman Paris di Balai Samudra, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (16/9/2023).
Anies hanya mendoakan pengantin yakni Fritz Paris Junior Hutapea dan Chen Giovani Soetanto bahagia dan tidak mau menanggapi soal politik.
"Kita doakan semoga anak bang Hotman bahagia. Masa politik terus," kata Anies kepada wartawan.
Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut meminta agar media untuk lebih rileks dan tidak membahas soal politik apalagi saat akhir pekan.
"Teman-teman, Sabtu-Minggu dulu, enjoy," ujarnya.
Baca juga: Cak Imin Makin Optimis Menang Pilpres 2024 Bersama Anies Baswedan setelah Resmi dapat Dukungan PKS
Diketahui, candaan Menteri Agama soal 'pilih Amin Bid'ah' tersebut dilontarkan saat dirinya membuka orientasi PPPK Kemenag RI di Surabaya, Rabu (13/9/2023).
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin juga tak mau menanggapi soal candaan tersebut.
Amin merupakan akronim dari pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024.
Cak Imin berpendapat pernyataan Menag Yaqut tak perlu ditanggapi lantaran tidak mempunyai substansi.
"Apa perlu ditanggapi? Enggak ada, enggak ada dan enggak ada substansinya. Enggak ada substansinya. Tidak perlu ditanggapi," kata Cak Imin saat ditemui di Klenteng Kong Miao, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Kamis (14/9/2023).
Baca juga: Sudirman Said: Merapatnya PKS Hapus Keraguan Publik Soal Anies dan Koalisi Perubahan
Wakil Ketua DPR RI menuturkan pihaknya juga tak melarang siapa pun yang membuat pernyataan.
"Ya demokrasi kan begitu, kebebasan siapa pun boleh ngomong apa pun. Itu kan pilihan politik. Setiap orang memiliki pilihan politik," ujar Cak Imin.