3 Kader PDIP Dipecat karena Keluarga Beda Partai, Bagaimana Nasib Jokowi usai Kaesang Gabung PSI?
Bagaimana nasib Jokowi usai Kaesang Pangarep resmi bergabung dengan PSI? Selama ini diketahui PDIP memiliki aturan soal keluarga beda partai.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Nuryanti
"Satu keluarga itu apa, misalkan suami, istri. Apalagi? Anak. Itu tidak boleh. Itu yang dilarang, keluarga inti," ujar Djarot di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Kamis.
Meski demikian, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini menyebut PDIP tak pernah memaksa kepada siapapun untuk bergabung.
Seperti yang terjadi pada Kaesang, Djarot mengungkapkan PDIP tidak melarang adik Gibran Rakabuming Raka ini untuk bergabung partai lain lantaran sudah menikah dan memiliki keluarga inti sendiri.
"Keluarga ini tuh apa? Anak, yang menjadi tanggungan kami, belum menikah."
"Ini (Kaesang) sudah menikah, sudah punya preferensi sendiri. Beliau punya keluarga inti sendiri dong? Ingat enggak? Benar enggak?" sambung dia.
Ia lantas mencontohkan, misal ada pasangan suami istri yang merupakan keluarga inti, memiliki preferensi partai atau menjadi anggota partai lain.
Jika seperti itu, menurut Djarot, partai berhak mengingatkan.
Tetapi, dalam kasus Kaesang, Djarot berpendapat Kaesang sudah tidak menjadi tanggungan Jokowi yang merupakan kader PDIP.
"Misalkan saya, bojo-ku (istriku) misalnya, bojo-ku itu keluarga inti lho. Tiap malam masih tidur bareng-bareng."
"Masak, bojo-ku di partai sebelah? Nah saya di PDI Perjuangan? Nah itu enggak boleh," ujarnya, dilansir Kompas.com.
"Anakku, yang menjadi tanggungan, yang masih SMA, masih mahasiswa (belum menikah), nah itu enggak boleh (beda partai), itu keluarga inti," imbuh dia.
Djarot pun meyakini PDIP tidak akan memanggil Jokowi untuk dimintai klarifikasi terkait Kaesang.
Apalagi, ujar Djarot, Kaesang sudah dewasa dan bisa berdiri sendiri.
"Enggak perlu kita klarifikasi. Ngapain? Orang bisa mandiri," pungkas dia.
Sementara itu, Politikus senior PDIP, Hendrawan Supratikno, mengatakan pihaknya tidak masalah jika Kaesang menjadi kader PSI. Dia pun menyebut Kaesang juga tidak melanggar aturan PDIP.
Pasalnya, kata dia, Kaesang tidak lagi menjadi keluarga inti Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dia bilang, Kaesang sudah menikah dan memiliki keluarga sendiri.
"Keluarga inti. Selama ini dimaknai sebagai suami, istri dan anak yang masih dalam tanggungan."
"Setahu saya Kaesang sudah membina dan menjadi kepala keluarga baru," kata Hendrawan saat dikonfirmasi, Sabtu (23/9/2023).
Di sisi lain, Hendrawan pun mengaku bakal segera mengajak Kaesang berbicara usai memutuskan resmi bergabung dengan PSI."
Dia bakal berbicara hati ke hati dengan Kaesang.
"Berarti sudah tidak perlu diperdebatkan lagi. Tinggal nanti kami konfirmasi ulang dari hati ke hati," pungkasnya.
Pengamat: Sinyal Jokowi Tak Lagi Nyaman di PDIP
Pengamat politik Universitas Nasional (Unas), Selamat Ginting, menilai bergabungnya Kaesang Pangarep ke PSI adalah sinyal dari Jokowi yang disebutnya sudah tak nyaman dengan PDIP.
Ginting berpendapat, keputusan Kaesang itu mengindikasikan Jokowi bakal memboyong seluruh keluarganya hengkang dari partai naungan Megawati Soekarnoputri itu.
Dengan kata lain, PSI akan menjadi kendaraan politik baru bagi Jokowi pasca purna tugas sebagai Presiden RI.
“Masuknya Kaesang ke PSI merupakan penetrasi dan sikap politik Jokowi jelang lengser dari kursi kepresidenan pada Oktober 2024 mendatang."
"Mungkin Jokowi merasa tidak nyaman jika tetap berada di PDIP,” kata Ginting saat dihubungi, Sabtu (23/9/2023), dikutip dari TribunJakarta.com.
Menurut Ginting, kemungkinan tersebut bisa saja terjadi.
Hal itu mengingat kondisi Jokowi yang berbeda dengan dua mantan presiden terdahulu yakni Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Usai lengser dari jabatannya sebagai presiden, Megawati dan SBY disibukkan dengan kegiatan mengelola partai masing-masing, yaitu PDIP dan Demokrat.
“Jokowi bukan siapa-siapa di PDIP setelah dia lengser, karena PDIP praktis masih dikuasai Megawati."
"Oleh karena itulah Jokowi perlu sebuah partai politik sebagai tempatnya berlabuh setelah lengser,” ujar Ginting.
Kaesang: Saya Sudah Sering Komunikasi dengan PSI
Saat momen penyerahan friendship card PSI di kediaman Jokowi di Kota Solo pada Sabtu (23/9/2023), Kaesang Pangarep membeberkan alasannya bergabung partai berlambang mawar ini.
Ia mengaku memiliki kesamaan visi dan misi dengan PSI.
"Kami ini kebetulan punya kesamaan. Keinginan kami ingin anak-anak muda itu bisa lebih terlibat di sektor publik."
"Apalagi di Pemilu anak muda biasanya sebagai objek pasif," ucap Kaesang, Sabtu, setelah penyerahan kartu anggota.
Kaesang juga menuturkan dirinya sudah sejak lama mengenal tokoh PSI, termasuk Ketua Umum PSI, Giring Ganesha.
Tak hanya itu, ia juga sudah sering berkomunikasi dengan tokoh PSI lainnya, seperti Wakil Menteri ATR/BPN, Raja Juli Antoni, dan Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie.
"Saya juga sering berkomunikasi intens dengan Pak Wamen, Sis Grace juga."
"Alhamdulillah komunikasi selalu lancar, selalu cair. Waktu itu mikir, kenapa nggak diseriusin aja," terang Kaesang, Sabtu, dilansir TribunSolo.com.
Bergabungnya Kaesang ini, kata Grace Natalie, menjadi energi baru bagi PSI.
Grace mengataka, persahabatan antara Kaesang dan PSI sudah terjalin lama.
Ia lantas mengaku, PSI sangat bergembira menyambut Kaesang sebagai anggota baru partai.
"Kami sangat senang sekali karena ada energi baru. Persahabatan yang terjalin cukup lama dan kami sangat apresiasi Mas Kaesang mau turun ikut berjuang dengan teman-teman PSI," ungkap Grace.
"Dan hari ini kegembiraan buat kami semua bisa menyambut anggota baru kami Mas Kaesang," sambungnya.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Fransiskus Adhiyuda/Taufik Ismail/Fersianus Waku/Igman Ibrahim, TribunNetwork, Kompas.com)