3 Kader PDIP Dipecat karena Keluarga Beda Partai, Bagaimana Nasib Jokowi usai Kaesang Gabung PSI?
Bagaimana nasib Jokowi usai Kaesang Pangarep resmi bergabung dengan PSI? Selama ini diketahui PDIP memiliki aturan soal keluarga beda partai.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.com - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Giring Ganesha, menyerahkan kartu keanggotaan partai secara langsung kepada putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep.
Penyerahan kartu anggota atau friendship card PSI secara simbolik ini dilakukan di kediaman Jokowi di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah, pada Sabtu (23/9/2023).
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, sudah pernah menyarankan agar Kaesang memilih PDIP ketimbang partai lainnya.
Hal ini disampaikan Hasto saat isu Kaesang akan bergabung PSI, tengah ramai dibicarakan pada Januari 2023 lalu.
"Ya sekiranya (Kaesang, red) mau masuk ke PDIP Perjuangan, karena kami ini punya aturan bahwa dalam satu keluarga tidak bisa masuk dalam pilihan partai-partai yang berbeda," ungkap Hasto kepada awak media di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (28/1/2023).
Baca juga: Sosok Kaesang Pangarep, Putra Jokowi Resmi Gabung PSI, Akui Sudah Lama Ingin Terjun ke Politik
Lebih lanjut, Hasto berpendapat komitmen satu keluarga tidak masuk dalam partai yang berbeda, sangat penting untuk dibangun.
"Karena itu juga menunjukkan suatu emotional bonding, kesadaran, dan pendidikan politik itu dimulai dari keluarga," tandas dia.
Dalam catatan Tribunnews.com, ada tiga kader PDIP yang dipecat karena keluarganya pindah atau bergabung dengan partai lain. Siapa saja?
1. Murad Ismail
Pada Mei 2023, Gubernur Maluku, Murad Ismail, dicopot dari jabatannya sebagai Ketua DPD PDIP Maluku buntut perpindahan istrinya, Widya Pratiwi, dari partai berlambang banteng ini, ke PAN.
"Sehingga, ketika akhirnya partai punya aturan, bahwa di dalam suatu keluarga tidak boleh berasal dari dua partai yang berbeda, maka partai mengambil suatu keputusan yang tegas," beber Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, saat ditemui di Stadion GBK, Jakarta, Senin (8/5/2023).
Bahkan, di kesempatan berbeda, Ketua DPP PDIP Bidang Kaderisasi, Djarot Saiful Hidayat, menyarankan agar Murad mengikuti jejak istrinya berpindah ke partai yang dipimpin Zulkifli Hasan.
"Karena istrinya sudah (bukan lagi kader). Supaya kompak, lah," ujar Djarot di Jakarta Pusat, Kamis (11/6/2023), dilansir TribunAmbon.
Selain soal istrinya, sikap emosional Murad juga disebut menjadi pemicu PDIP memecatnya.
Djarot mengungkapkan Murad Ismail sempat marah hingga menggebarak meja saat diminta klarifikasi soal kepindahan sang istri.