Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

KLHK Jelaskan Kaitan Pemadaman Listrik di Jakarta dengan Pencegahan Penipisan Lapisan Ozon

Penerangan di sejumlah ruas jalan Provinsi DKI Jakarta dipadamkan pada Sabtu (23/9/2023) malam kemarin.

Penulis: Ashri Fadilla
Editor: Adi Suhendi
zoom-in KLHK Jelaskan Kaitan Pemadaman Listrik di Jakarta dengan Pencegahan Penipisan Lapisan Ozon
Tribunnews.com/ Ashri Fadilla
Direktur Mitigasi Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Yulia Suryati saat ditemui usai acara Puncak Peringatan Hari Ozon Sedunia di Jakarta, Minggu (24/9/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ashri Fadilla

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penerangan di sejumlah ruas jalan Provinsi DKI Jakarta dipadamkan pada Sabtu (23/9/2023) malam kemarin.

Selain ruas jalan, pemadaman juga dilakukan di seluruh kantor pemerintahan dan simbol kota Jakarta, di antaranya area Monumen Nasional (Monas), area Patung Arjuna Wiwaha, Bundaran Hotel Indonesia, Patung Pemuda, Patung Pahlawan, dan Patung Jenderal Sudirman.

Pemadaman serentak itu dilakukan dalam rangka menyemarakan Hari Ozon Sedunia yang jatuh pada 16 September 2023.

Lebih dari sekadar menyemarakan, rupanya pemadaman itu berkontribusi secara tidak langsung untuk mengurangi penipisan lapisan ozon.

Baca juga: Dampak Pemanasan Global: Tingginya Temperatur Bumi hingga Penipisan Lapisan Ozon

"Mengkaitkannya tidak secara langsung ya, 'Oh pemadaman listrik itu langsung ngait ke ozon,' Itu sebenarnya enggak ya, secara gak langsung ya," kata Direktur Mitigasi Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Yulia Suryati saat ditemui usai acara Puncak Peringatan Hari Ozon Sedunia di Jakarta, Minggu (24/9/2023).

Baca juga: Dampak Pencemaran Udara: Kesehatan, Tumbuhan, Efek Rumah Kaca dan Rusaknya Lapisan Ozon

Dengan dipadamkannya listrik, maka berbagai aktivitas diharapkan berhenti sejenak, hingga akhirnya diharapkan dapat mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK).

Berita Rekomendasi

Menurut Yulia, berhentinya aktivitas masyarakat itu diibaratkan Nyepi bagi umat Hindu, terutama di Bali.

Di mana saat itu sangat minim emisi GRK yang dihasilkan.

"Jadi kalau misalnya pemadaman, ini balik lagi, seperti misalnya Hari Nyepi. Nyepi itu kan kita tidak melakukan apa-apa ya. Jadi tidak ada yang namanya penggunaan listrik, atau penggunaan kendaraan. Itu kan secara langsung mengurangi emisi GRK yang keluar. Jadi itu kaitannya," katanya.

Kaitan antara emisi GRK dengan penipisan lapisan ozon itu menurut Yulia ada dalam ratifikasi Amandemen Kigali.

Amandemen Kigali merupakan amendemen atas Protokol Montreal tentang bahan-bahan yang dapat merusak lapisan ozon.

"Setelah kita meratifikasi dari amandemen itu sudah mulai dikaitkan. Ada relationship-nya antara perlindungan lapisan ozon dengan emisi," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas