Jokowi, Kaesang, Dinasti Politik, dan Image Petugas Partai
Masuknya Kaesang ke politik membuat sejumlah kalangan menduga Jokowi hendak membangun dinasti politik jelang akhir masa jabatannya.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Putra bungsu Presiden Jokowi yakni Kaesang Pangarep akhirnya bergabung ke partai politik.
Di usianya yang masih muda (28 tahun), Kaesang menjabat Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) hanya dalam kurun waktu dua hari setelah mendaftar jadi anggota PSI.
Masuknya Kaesang ke politik membuat sejumlah kalangan menduga Jokowi hendak membangun dinasti politik jelang akhir masa jabatannya.
Dinasti Politik?
Media asing Reuters mengulas soal masuknya Kaesang ke politik.
Lewat artikel dengan judul 'Indonesian president's son named youth party chair", media itu menilai langkah politik Kaesang adalah upaya Jokowi membangun dinasti politik menjelang pemilu tahun depan.
Media itu juga mengungkit putra sulung Jokowi yakni Gibran Rakabuming Raka sebagai wali kota Solo dan menantunya Bobby Nasution menjabat wali kota Medan.
Baca juga: Puan Maharani: Ayo Mas Kaesang Ikut PDIP Dukung Ganjar Pranowo
Dibantah Gerindra
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman menolak anggapan Putra Bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) Kaesang Pangarep menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sebagai dinasti politik.
"Jauhlah ya (Kaesang jadi Ketum PSI dinasti politik, Red)," kata Habiburokhman saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (26/9/2023).
Anak buah Prabowo Subianto itu pun mengungkit Ketua DPR RI Puan Maharani yang juga putri dari Megawati Soekarnoputri menduduki jabatan strategis di PDI Perjuangan (PDIP).
Tak hanya itu, Habiburokhman juga mengungkit nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang juga Putra Sulung Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menjadi Ketua Umum Partai Demokrat.
"Misalnya Mba Puan anaknya ibu Mega Anda sebut dinasti bukan? ya kan. Pak AHY anaknya pak SBY politik dinasti bukan, ibu Mega anaknya bung Karno politik dinasti bukan, ya seperti apa, ya yang jelas ini bukan sesuatu hal yang sifatnya negatif. Ini sangat positif sekali," katanya.
Di sisi lain, Habiburokhman enggan berpolemik mengenai penunjukkan Kaesang tanpa kaderisasi di PSI. Dia pun menyerahkan hal tersebut kepada pengurus PSI.
"Ya itu kan kita kembalikan ke rekan-rekan PSI Kita enggak mau campuri ya metode kaderisasinya seperti apa," tandasnya.
Petugas Partai
Sementara itu, Pengamat Politik Rocky Gerung punya analisis menarik menanggapi diangkatnya Kaesang Pangarep jadi Ketua Umum PSI.
Seperti diketahui, keputusan mengangkat Kaesang jadi ketua umum PSI diumumkan di acara Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) PSI di Djakarta Theater, Senin (25/9/2023) malam.
Rocky Gerung mengatakan masuknya Kaesang Pangarep jadi ketua umum PSI mencerminkan kebutuhan Jokowi agar memiliki 'mainan' baru di dunia politik kelak jika dirinya sudah lengser dari kursi presiden setelah 2 kali periode menjabat.
Rocky Gerung menduga Jokowi ingin punya 'wahana' untuk meneruskan kepemimpinan politiknya.
"Pak Jokowi memerlukan wahana untuk meneruskan kepemimpinan dia, dan itu berarti kekuatan politik," kata Rocky Gerung saat memberikan ulasan politiknya di channel YouTube Rocky Gerung Official, Senin (25/9/2023).
"Kekuatan politik itu enggak mungkin hanya relawan doang, harus dilembagakan," lanjutnya. Menurut Rocky Gerung, setelah lengser dari kursi presiden, Jokowi tetap membutuhkan 'mainan'.
"Kan nggak mungkin Pak Jokowi setelah lengser nggak punya mainan. Mainan paling bagus kalau dimainkan keluarganya sendiri," imbuhnya.
"Nah, itu masuk akal kalau Keasang kemudian dipersiapkan untuk menjadi pemimpin PSI," lanjut Rocky Gerung dalam channel YouTube Rocky Gerung Official, Senin (25/9/2023).
Rocky Gerung sebelumnya mengomentari pilihan politik putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep, yang memilih bergabung dengan PSI.
Rocky sependapat PDIP kecewa dengan keputusan putra bungsu Presiden Jokowi tersebut karena selama ini keluarga Kaesang mulai dari ayah, kakak, dan kakak ipar merupakan kader PDIP.
Menurut Rocky Gerung, apa yang dilakukan Kaesang itu seolah-olah dipamerkan.
Bukan sebagai penanda Kaesang terjun ke dunia politik, melainkan penanda Jokowi berhenti menjadi 'petugas partai'.
Di sisi lain, Rocky Gerung menilai bahwa kekecewaan PDIP dan Megawati merupakan hal yang wajar, sebab menurutnya, PDIP merasa bahwa mereka telah membesarkan Jokowi.
Penulis: Hasanuddin/Igman/Choirul