5 Pimpinan Inti G30S 1965 dan Perannya, Terdiri dari 3 Militer dan 2 Anggota PKI
Berikut ini 5 tokoh pimpinan inti G30S 1965 dan perannya. Pimpinan inti G30S terdiri dari 3 tokoh militer, 2 warga sipil dari Biro Khusus PKI.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
Ia mengeluarkan perintah kepada anak buahnya selagi ia mengatur tempat persembunyian, makan, dan kendaraan pimpinan G30S.
Semua fasilitas yang mereka gunakan di dalam dan sekitar pangkalan Halim, termasuk Penas, Lubang Buaya, dua rumah, senjata AURI, dan truk-truk, sepertinya disediakan oleh Soejono sendiri.
Selama peristiwa G30S, Mayor Soejono dan Sjam beberapa kali pergi ke persembunyian DN Aidit untuk berkonsultasi.
4. Sjam Kamaruzaman
Baca juga: 7 Pahlawan Revolusi yang Gugur dalam Peristiwa G30S
Sjam Kamaruzaman (Syam Kamaruzaman) merupakan Kepala Biro Khusus Partai Komunis Indonesia (PKI).
Sjam lahir di Tuban Jawa Timur pada 1924.
Karier politiknya dimulai ketika ia dikirim ke Jakarta oleh Partai Sosialis pada tahun 1947, untuk menyelundupkan perbekalan ke Jogja, yang saat itu menjadi Ibu Kota Indonesia.
Setelah belajar Marxisme-Leninisme, Sjam bergabung dengan Partai Komunis Indonesia (PKI) pada 1949.
Sjam, Pono, asisten Sjam, Bono, Wandi dan Hamim diangkat menjadi kepala Biro Khusus PKI pada tahun 1964.
Biro Khusus PKI bertugas menghubungi militer dan Ketua Umum PKI, DN Aidit untuk bertukar informasi secara rahasia.
5. Pono
Tidak banyak yang diketahui dari Pono, tokoh pimpinan G30s yang merupakan anggota Biro Khusus PKI.
Sama seperti Sjam, Pono juga berasal dari kawasan pantura Jawa.
Bedanya, Sjam adalah keturunan pedagang Arab yang bermukim di pantura Jawa.
Sedangkan Pono merupakan keturunan orang Jawa.
Hal ini terlihat dari nama lengkapnya, Supono Marsudidjojo.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)(TribunnewsWiki.com/Bangkit N)(Surya.co.id/Putra Dewangga Candra Seta)
Artikel lain terkait G30S
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.