Bukan Trah Soekarno, Usulan Jokowi Gantikan Megawati Jadi Ketua Umum PDIP Disebut Cuma Aksi 'Kompor'
Ibunda Puan Maharani sudah menjabat 23 tahun dan menjadi ketua umum partai dengan jabatan terlama sejauh ini, apa mungkin digantikan Jokowi?
Editor: Wahyu Aji
Kongres I PDIP digelar pada 27 Maret-1 April 2000 di Hotel Patra Jasa, Semarang, Jawa Tengah.
Menghasilkan keputusan Megawati Soekarnoputri sebagai Ketum DPP PDIP periode 2000-2005.
Kongres IV PDIP digelar di Bali pada 8-12 April 2015,
Megawati kembali dikukuhkan sebagai Ketum periode 2015-2020.
Selanjutnya pada Kongres V PDIP di Bali dengan keputusan serupa, Megawati kembali ditunjuk untuk menjabat sampai 2024.
Ibunda Puan Maharani sudah menjabat 23 tahun dan menjadi ketua umum partai dengan jabatan terlama sejauh ini.
Diberitakan sebelumnya, dalam opininya di Harian Kompas, Sabtu (30/9/2023), Guntur menilai pria asal Solo, Jawa Tengah itu perlu melanjutkan karir politiknya usai tak lagi jadi Kepala Negara.
Guntur menuangkan pikirannya itu dalam artikel yang berjudul Indonesia, Jokowi, dan Megawati Pasca-2024.
Menurutnya, Jokowi tetap dibutuhkan untuk berada dalam lingkaran kekuasaan dan pemerintahan, paling tidak sebagai ketua umum partai politik.
"Mengingat pemikiran dan pengalamannya yang tentu masih sangat dibutuhkan oleh bangsa dan negara ini, hal itu perlu dipertimbangkan," kata Guntur.
Ia pun mengusulkan Jokowi untuk menjadi Ketua Umum PDIP mengingat usia Megawati tidak lagi muda.
"Apakah tak mungkin Jokowi meneruskan estafet kepemimpinan di PDIP sebagai ketua umum PDIP dan Megawati menjadi ketua dewan pembinanya?" ucap Guntur. (*)