Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Pemuda Boyolali Wujudkan Wasiat Ayah Jadi TNI, Diminta KSAD Dudung Jadi Bintara

KSAD Dudung Abdurachman langsung meminta pemuda asal Boyolali untuk ikut pendidikan Bintara setelah mengetahui keahliannya dalam bahasa asing.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Cerita Pemuda Boyolali Wujudkan Wasiat Ayah Jadi TNI, Diminta KSAD Dudung Jadi Bintara
YouTube TNI AD
Cerita pemuda Boyolali, Jawa Tengah, Raffi Atqiya (21), berhasil mewujudkan wasiat ayahnya untuk menjadi prajurit TNI AD. Oleh KSAD Dudung Abdurachman, Raffi langsung diminta mengikuti pendidikan Bintara, meski awalnya mendaftar sebagai Tamtama. 

Ia lantas memperkenalkan diri menggunakan tiga bahasa tersebut secara lancar.

Sontak, KSAD Dudung meminta agar pemuda berusia 21 tahun tersebut langsung diterima menjadi Bintara usai mengetahui keahliannya dalam berbahasa asing.

KSAD Dudung bahkan meminta agar Raffi langsung mengikuti pendidikan Bintara.

"Udah, kalau gitu jangan Tamtama, Bintara aja ya. Kamu langsung masuk pendidikan," kata KSAD Dudung sambil tersenyum.

Mendengar perkataan KSAD Dudung tersebut, Raffi langsung menangis dan sujud syukur.

Baca juga: Dilantik Jadi Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik: Saya TNI, Taat Nurut Instruksi, Perintah, Siap

Penuhi Wasiat Ayah

Raffi Atqiya saat proses seleksi Tamtama Gelombang 2 Tahun 2022.
Raffi Atqiya saat proses seleksi Tamtama Gelombang 2 Tahun 2022. (YouTube TNI AD)

Dalam wawancara bersama Buletin TNI AD, Raffi Atqiya mengaku sudah bercita-cita menjadi prajurit TNI sejak kecil.

Tekadnya semakin bulat setelah sang ayah memberinya pesan untuk menjadi prajurit TNI.

BERITA REKOMENDASI

"Untuk menjadi TNI, sudah cita-cita saya sejak kecil. Ditambah pada saat tahun 2017, tepatnya pada bulan November tanggal 23, saat itu saya menemani almarhum Bapak untuk berjalan pagi."

"Bapak saya mengalami sakit stroke waktu itu. Setelah berjalan-jalan, Bapak mengajak bicara saya dan berpesan, 'Raffi, suatu saat nanti kamu harus jadi TNI'," kisah Raffi.

Rupanya, pesan itu menjadi pesan terakhir ayah Raffi.

Di hari yang sama, saat Raffi berada di sekolah, ia mendapat kabar sang ayah terpeleset di kamar mandi dan harus dirawat di rumah sakit.

Namun, baru satu hari dirawat, ayah Raffi meninggal dunia.

"Di jam istirahat, saya dapat telepon dari Ibu bahwa Bapak terpeleset di kamar mandi dan beliau dibawa ke rumah sakit."

"Qadarullah, saat malam Jumat, tepat pukul 10.00 malam, Bapak mengembuskan napas terakhir," ungkap Raffi.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas