Cerita Pemuda Boyolali Wujudkan Wasiat Ayah Jadi TNI, Diminta KSAD Dudung Jadi Bintara
KSAD Dudung Abdurachman langsung meminta pemuda asal Boyolali untuk ikut pendidikan Bintara setelah mengetahui keahliannya dalam bahasa asing.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Arif Fajar Nasucha
Sejak saat itu, Raffi membulatkan tekadnya untuk memenuhi wasiat sang ayah.
Selain untuk beribadah, kata Raffi, ia juga ingin mengabdi kepada negara dengan menjadi prajurit TNI.
"Berangkat dari situ, saya tekadkan diri untuk terus mewujudkan harapan, cita-cita, dan wasiat dari almarhum Bapak hingga bisa menjadi seorang TNI."
"Utamanya untuk ibadah, yang kedua adalah untuk mengabdi dengan sepenuh jiwa dan raga untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia," beber dia.
Baca juga: Minibus Adang Truk TNI Berisi Rombongan Prajurit, Netizen Ikut Geram hingga Respons Kapendam
Sosok Raffi Atqiya
Raffi Atqiya adalah pemuda kelahiran Boyolali, 10 Maret 2002.
Namun, ia tinggal bersama neneknya di Kampung Gajruk, Desa Bintangresmi, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak, Banten.
"Saya tinggal di Kampung Gajruk, Desa Bintangresmi, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak, Banten, bersama dengan nenek," kata Raffi.
Raffi dan ibunya hidup terpisah lantaran sang ibu bekerja di Boyolali sebagai buruh lepas.
"Ibu buruh harian lepas di rumah pengelolaan ayam bagian pembersihan organnya. Di Boyolali," ujarnya.
Ia memiliki tiga adik, di mana salah satunya meninggal saat dalam kandungan.
Saat ini, adik pertama Raffi bekerja di sebuah percetakan.
Lalu, adik keduanya yang berjenis kelamin perempuan, tengah bersekolah di SMKN 1 Mojosongo, Boyolali.
"Adik nomor satu sekarang bekerja di percetakan."
"Adik nomor dua, perempuan, di SMKN 1 Mojosongo," ungkap Raffi.